Pegiat Media Sosial Heran dengan Sikap Fadli Zon soal Soeharto Jadi Pahlawan

photo author
- Kamis, 13 November 2025 | 20:00 WIB
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI (Tangkap layar youtube Metro TV)
Fadli Zon, Menteri Kebudayaan RI (Tangkap layar youtube Metro TV)

bisnisbandung.com - Pegiat media sosial Alifurrahman menyoroti pernyataan Fadli Zon terkait penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Soeharto.

Ia mengaku tidak habis pikir dengan cara Fadli Zon menafsirkan kehadiran keluarga Gus Dur dalam acara penganugerahan tersebut sebagai tanda persetujuan terhadap gelar kehormatan yang diberikan kepada Soeharto.

Menurut Alifurrahman, pemaknaan seperti itu dianggap menyesatkan karena kehadiran keluarga Gus Dur sebetulnya murni untuk menghormati pemberian gelar kepada Gus Dur sendiri, bukan kepada Soeharto.

Baca Juga: Setelah Lima Tahun Stigma, Presiden Pulihkan Nama Baik Dua Pendidik Luwu Utara

Ia menilai bahwa keluarga Gus Dur berada dalam posisi yang sulit karena penghargaan bagi Gus Dur diberikan bersamaan dengan tokoh yang selama ini memiliki rekam jejak politik dan sejarah yang berbeda secara prinsipil.

Pegiat media sosial tersebut menilai tindakan Fadli Zon menunjukkan kecenderungan untuk membuat klaim sepihak tanpa memperhatikan sensitivitas keluarga tokoh besar seperti Gus Dur.

Ia memandang bahwa klaim semacam itu justru berpotensi menyinggung nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, khususnya oleh para pengagum Gus Dur.

Baca Juga: PBNU Soroti Fenomena Gus-Gusan Modal Ganteng dan Lucu, Imbau Masyarakat Lebih Cerdas

Alifurrahman juga menyoroti bahwa keluarga Gus Dur sebenarnya tidak memiliki alasan untuk menolak kehadiran mereka dalam acara tersebut, karena hal itu dapat menimbulkan kesan seolah mereka tidak menghormati penghargaan yang diberikan kepada Gus Dur.

Namun, kehadiran tersebut kemudian justru dijadikan bahan politisasi oleh pihak lain untuk membangun narasi bahwa keluarga Gus Dur menyetujui gelar pahlawan bagi Soeharto.

Lebih jauh, Alifurrahman menganggap pernyataan Fadli Zon yang menafsirkan ulang peristiwa sejarah dan kasus pelanggaran hak asasi manusia di masa Orde Baru sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.

“Gimana caranya Fadli Zon bisa hidup tenang sehari-harinya dan kemudian dia membantah satu peristiwa kemanusiaan yang korbannya melibatkan ribuan orang dan jutaan orang menjadi saksi atas masalah-masalah di masa lalu,” tuturnya dilansir dari youtube Seword TV.

Baca Juga: Ramai Kasus Gus Elham, Publik Nilai Maaf Belum Cukup, Kemenag Tegaskan Sanksi Bukan Wewenangnya

“Ini soal nyawa, ini soal korban berdarah dan pengkhianatan, atau orang yang sangat dipermalukan dari kasus tahun 98,” terusnya.

Ia menilai, klaim bahwa Soeharto tidak terlibat dalam korupsi dan pelanggaran HAM merupakan bentuk pengingkaran terhadap catatan sejarah yang sudah diketahui luas oleh publik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X