bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa setiap rupiah yang dikelola negara harus memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Pesan itu disampaikan dalam peringatan Hari Uang ke-79 yang menjadi momentum refleksi terhadap perjalanan panjang kedaulatan ekonomi Indonesia.
Dalam arahannya, Purbaya menekankan bahwa Hari Uang bukan sekadar upacara seremonial, tetapi simbol tanggung jawab besar atas pengelolaan keuangan negara.
Baca Juga: Pasca Konten Dedi Mulyadi Viral Soal Aqua, Tenaga Ahli Perpamsi Soroti Isu Pengelolaan Air
“Kita pastikan setiap rupiah bekerja untuk rakyat. Kemenkeu harus jadi institusi rasional yang berjiwa empatik. Kita bekerja dengan tata data dan logika, tapi kita juga sadar setiap angka yang kita kelola itu mewakili kehidupan masyarakat,” tegasnya dilansir dari youtube Kompas TV.
Sejarah mencatat bahwa keputusan Indonesia mencetak uang sendiri pada 1946 bukan hanya langkah administratif, melainkan wujud keberanian bangsa muda dalam menjaga kedaulatan ekonomi.
Semangat inilah yang disebutnya sebagai DNA Kementerian Keuangan yakni keberanian mengambil keputusan penting di tengah kondisi sulit.
Purbaya mengingatkan bahwa meskipun tantangan ekonomi saat ini telah berubah, esensi perjuangan tetap sama: menjaga kedaulatan ekonomi melalui kepercayaan publik dan kebijakan fiskal yang berpihak pada rakyat.
Baca Juga: Persepsi Publik Soal Aqua Terciderai, BPKN Beri Tanggapan
Ia menilai bahwa kekuatan ekonomi modern tidak lagi hanya bertumpu pada sumber daya alam, melainkan juga pada data, inovasi, dan kepercayaan.
Melalui tema “Kemenkeu Satu, Kawal Asta Cita,” Kementerian Keuangan diharapkan bekerja sebagai satu kesatuan yang solid dari pusat hingga daerah.
Menurutnya, satu kelalaian kecil dapat mengganggu sistem secara keseluruhan, sementara kerja sama yang kuat akan menjadikan Kemenkeu benteng stabilitas ekonomi nasional.
Purbaya juga menyoroti pentingnya optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia meminta agar seluruh pihak memastikan dana publik dibelanjakan tepat waktu, tepat sasaran, dan memberikan dampak maksimal bagi pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
Setiap angka dalam APBN, menurutnya, mewakili kehidupan nyata masyarakat, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan empati dan akuntabilitas tinggi.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Capai 39,5 Juta Penerima, Serapan Anggaran Tembus Rp35,6 Triliun
Artikel Terkait
Menkeu Himbau Kepala Daerah Maksimalkan Anggaran, Ini Kata DPR
Menkeu Tegaskan Isu Suap dan Pegawai Bea Cukai Nongkrong di Starbucks Tidak Benar
Menkeu Purbaya Semringah, Tak Dilibatkan dalam Restrukturisasi Utang Kereta Cepat
Out Of The Box! Menkeu Purbaya: Kalau Tak Bisa Kalahkan Hacker, Rangkul Mereka
Ferdinand Hutahean Sebut Purbaya Masih Sebatas Lucu-Lucuan, Dampak Kebijakan Menkeu Belum Terlihat
Refly Harun Ungkap Kritiknya Soal Menkeu Purbaya