Indikasi Mark Up di Proyek Whoosh, Eks Pimpinan KPK: Terlihat Ada Mens Rea

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 18:00 WIB
Saut Situmorang (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking)
Saut Situmorang (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking)

bisnisbandung.com - Whoosh kini jadi sorotan setelah muncul dugaan kuat adanya praktik mark up dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung.

Isu ini semakin menguat setelah perbandingan biaya pembangunan per kilometer antara Indonesia dan China menunjukkan lonjakan hingga tiga kali lipat.

Eks pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, menilai ada indikasi mens rea atau niat tidak baik yang terlihat sejak tahap awal perencanaan proyek.

Baca Juga: Purbaya Senggol Danantara, Celios Nilai Kritik Menkeu Tepat Sasaran

“Kemudian kalau kita kembali ke awal, pada saat proyek ini mulai direncanakan gitu ya, itu kan sudah terlihat memang actus mens rea-nya terlihat itu,” ujarnya dilansir dari youtube Metro TV.

“Bayangin aja bahwa kalau kita mau mengatakan mens rea-nya apa, ada banyak dong. Pengalihan dari Jepang ke China itu enggak gampang juga kayak gitu,” terusnya.

Perubahan skema pendanaan dan proses pengalihan proyek dari Jepang ke China menjadi salah satu sinyal awal adanya potensi penyimpangan. Selain itu, perbedaan bunga pinjaman dan mekanisme pembiayaan juga menjadi perhatian serius.

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Terlilit Utang, DPR Optimistis Solusi Bisa Ditemukan

Proyek Whoosh semula diproyeksikan memiliki biaya sekitar 17 hingga 18 juta dolar AS per kilometer, namun membengkak menjadi sekitar 52 juta dolar AS per kilometer. Pembengkakan ini dianggap tidak wajar dan perlu ditelusuri secara mendalam.

Saut menilai penyelidikan perlu dilakukan segera untuk mengurai aliran dana dari luar negeri hingga ke dalam negeri, termasuk pihak-pihak yang berpotensi terlibat.

Pengawasan dari lembaga seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dinilai sangat penting untuk memastikan transparansi penggunaan dana publik dalam proyek strategis ini.

Ia juga menyoroti kemungkinan keterlibatan aktor politik dalam aliran dana proyek tersebut. Dugaan adanya dana proyek strategis yang mengalir ke kalangan politisi memperkuat urgensi penyelidikan menyeluruh.

Saut menegaskan bahwa proyek Whoosh seharusnya tidak hanya menjadi kebanggaan infrastruktur, tetapi juga harus bersih dari praktik penyimpangan.

Baca Juga: Agus Pambagio Blak-Blakan Hati-Hati dengan China, Tambah Utang Demi Whoosh Bahayakan Natuna

Jika indikasi mark up terbukti, maka pihak-pihak yang bertanggung jawab di seluruh tingkatan harus dimintai pertanggungjawaban hukum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X