Ekonom Bongkar Kontradiksi Purbaya: Katanya Tanpa Utang, Kok Tetap Nambah Utang?

Bisnisbandung.com - Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berbasis pendapatan bukan lagi utang menuai sorotan.

Ekonom Awalil Rizky menilai wacana tersebut masih penuh tanda tanya dan berpotensi hanya menjadi jargon politik.

Purbaya dalam rapat paripurna DPR (23/9/2025) menyatakan APBN akan dikelola secara counter cyclical.

Baca Juga: Pantang Mundur, Roy Suryo Santer Desak Klarifikasi Soal Pendidikan Gibran

Artinya jika ekonomi sedang tumbuh positif penerbitan surat utang bisa ditekan.

Namun jika butuh stimulus pemerintah tetap membuka ruang berutang.

Awalil melihat pernyataan itu kontradiktif.

"Kalau butuh stimulus ya tetap nambah utang. Jadi bedanya di mana? Dari dulu juga begitu," kata Awalil dalam youtubenya.

Ia juga menyoroti logika yang dibangun pemerintah terkait pendapatan negara.

Baca Juga: Amien Rais Peringatkan Prabowo Soal Oligarki, Jangan Ulangi Jejak Jokowi

Menurut Purbaya setiap kenaikan PDB 1% bisa menambah penerimaan pajak hingga Rp220 triliun.

Namun Awalil menilai pernyataan itu justru menunjukkan pendapatan naik karena pertumbuhan ekonomi bukan sebaliknya.

“Kalau begitu PDB-lah yang jadi kunci pendapatan bukan pendapatan yang jadi kunci pertumbuhan. Jadi agak membingungkan kalau disebut pertumbuhan berbasis pendapatan,” kritiknya.

Awalil juga menyoroti program quick win Purbaya yang mengalihkan Rp200 triliun dana pemerintah di Bank Indonesia ke bank Himbara untuk digelontorkan ke sektor riil.

Baca Juga: Di Panggung Dunia, Presiden Prabowo Serukan Solidaritas Kemanusiaan