Menkeu Purbaya Baru Dilantik, Kritik Banjir! Awalil Rizky Bongkar Risiko Besar untuk Prabowo

photo author
- Rabu, 10 September 2025 | 13:00 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa  (dok lps.go.id)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (dok lps.go.id)


Bisnisbandung.com - Menteri Keuangan (Menkeu) baru Purbaya Yudhi Sadewa resmi ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

Namun sebelum sempat bekerja penuh, Purbaya sudah menuai kritik dan sorotan baik dari media asing.

Namun Kritik juga datang dari pengamat ekonomi Awalil Rizky.

Baca Juga: Hotman Paris Tegaskan Nadiem Makarim Tak Lagi Berperan dalam Investasi Telkomsel di Gojek

Media internasional seperti Reuters menulis bahwa Indonesia mengganti "Menteri Keuangan yang disegani" dengan ekonom yang menjanjikan pertumbuhan tinggi.

Reuters juga mengutip pidato Purbaya pada 20 Agustus lalu yang menekankan pemerataan pembangunan dan mengenang pemikiran ekonomi ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo.

Purbaya berjanji akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6-7% dengan memperkuat peran swasta dan pemerintah.

“Saya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi 6% hingga 7%,” ucapnya.

Awalil Rizky menilai latar belakang Purbaya sebagai Kepala LPS tidak cukup kuat untuk menghadapi kompleksitas fiskal Indonesia.

Baca Juga: Resmi Pamit dari Jabatan Menteri Keuangan, Sri Mulyani: Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia

Dikutip dari youtubenya, Awalil menjelaskan "Selama memimpin LPS, kasus besar perbankan relatif minim."

"Tantangan utamanya hanya penutupan BPR, bukan bank besar. Jadi rekam jejaknya belum menunjukkan prestasi yang luar biasa," kata Awalil.

Awalil juga mempertanyakan pernyataan ambisius Purbaya soal target pertumbuhan 6-7% jauh di atas proyeksi internasional dan APBN yang hanya berkisar 5-5,4%.

"Omongan besarnya Purbaya ini dasarnya apa? Ruang fiskal saat ini sempit, ada defisit, mandatory spending, hingga beban program MBG. Kalau andalannya burden sharing, itu artinya bukan ruang pendapatan yang meningkat, tapi hanya kemampuan berutang yang lebih besar," jelasnya.

Baca Juga: Audit BPKP Tegaskan Tak Ada Mark Up, Hotman Paris: Unsur Korupsi Belum Terbukti

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X