Bisnisbandung.com - Aktivis dan pengamat Rudi S. Kamri kembali menyoroti masalah distribusi beras nasional yang dinilainya penuh paradoks.
Meski pemerintah gembar-gembor stok beras di Bulog melimpah hingga disebut terbesar dalam 80 tahun terakhir kenyataannya rakyat sulit mendapatkan beras di pasar dengan harga wajar.
“Ini gugatan rakyat. Kita tidak ingin suplai beras gratis cukup ketersediaan beras di pasaran dengan harga yang wajar. Hanya itu yang kita inginkan,” kata Rudi dalam youtubenya.
Baca Juga: Yakin Bukan Bunuh Diri, Kuasa Hukum dan Pengamat Intelijen Soroti Kasus Arya Daru
Menurut Rudi narasi pemerintah soal swasembada pangan dan lumbung pangan dunia tidak selaras dengan kenyataan di lapangan.
Beberapa supermarket terutama yang kecil mengaku kekurangan stok sementara yang ada dijual dengan harga melambung tinggi.
Bahkan beras organik yang tersedia dijual dua kali lipat dari harga premium sebelumnya.
Fenomena ini kata Rudi bisa jadi akibat ketakutan para penggiling beras dan perusahaan terkait kasus oplosan beras.
“Mereka berhenti operasi karena khawatir ditindak sehingga suplai ke pasar terhambat. Ini ironis rakyat kesulitan mencari beras tapi pemerintah bangga stok berasnya melimpah,” kritik Rudi.
Baca Juga: Kadin Dukung SAPA UMKM, Tekankan Pemetaan Usaha dan Disiplin Perbankan
Ia menegaskan pemerintah harus konsisten antara narasi dengan tindakan nyata di lapangan.
“Kita butuh kebijakan yang jelas. Harga harus wajar, beras tersedia, tanpa merugikan petani tapi juga tidak menyiksa rakyat yang membutuhkan,” tegasnya.
Lebih jauh Rudi menyoroti perbedaan pengalaman antara pejabat dan rakyat jelata.
Menurutnya anggota DPR dan pejabat tinggi tidak merasakan kesulitan beras karena gaji mereka besar sehingga kurang memahami realita rakyat sehari-hari.
Baca Juga: Pedagang Kecil Hadapi Dilema Akses Aplikasi SAPA UMKM, Ini Tanggapan Menteri
Artikel Terkait
Watchdog atau Pengemis? Rocky Gerung Bongkar Kelakuan DPR di Tengah Krisis Rakyat
Dulu Cinta Mati Jokowi Kini Connie Bakrie Mengaku Benci Mati!
Prank Pengajian di Cianjur Viral, Bu Renren Klaim Diintimidasi: Lapor Gubernur Dedi Mulyadi!
Mau Modif Motor? Hati-Hati, Dedi Mulyadi: Knalpot Bising Sekarang Dilarang di Jawa Barat
21 Juta Warga Sudah Nikmati Makan Bergizi Gratis, Prabowo Tantang: Masih Ada yang Ragu?
Tusukan Tajam Anies, Pemerintah Anti Kritik Tanda Gagal Gunakan Akal Sehat!