Menurut Saut, sulit membayangkan Irvian bisa menjalankan skema pemerasan sendiri tanpa adanya persetujuan atau pembiaran dari level pimpinan, termasuk eselon I, bahkan hingga ke tingkat wakil menteri atau menteri.
Ia menegaskan bahwa pengusaha yang membayar biaya sertifikasi tentu menganggap Irvian sah memberikan instruksi terkait mekanisme perizinan dan penentuan harga sertifikat, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Situasi ini memperlihatkan bahwa praktik pemerasan di Kemnaker telah berlangsung sistematis dan terstruktur, bukan sekadar inisiatif satu orang.***
Baca Juga: Simbol Kekuatan Sunda, Lukisan Maung Bodas Dihadiahi ke Dedi Mulyadi
Artikel Terkait
Tersangka Korupsi Rp3 Miliar, Wamenaker Immanuel Ebenezer Nangis di Depan Wartawan!
Dari Ducati hingga Nissan GTR, KPK Ungkap Koleksi Kendaraan Mewah Wamenaker Immanuel Ebenezer
Rumah Mewah Kayak Showroom Mobil! Rocky Gerung Ledek Wamenaker Immanuel Ebenezer
Immanuel Ebenezer Kena OTT KPK, Adi Prayitno: “Ini Miris di Tengah Komitmen Antikorupsi Pemerintah”
Suhadi Soal Immanuel Ebenezer Terjerat KPK: Pertanda Jaringan Jokowi Mulai Dipreteli?
Mobil & Motor Ikut Diangkut? Hotman Paris Bongkar Kejanggalan OTT Immanuel Ebenezer