Megawati Resmi Pilih Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP Lagi, Kenapa Baru Diumumkan?

bisnisbandung.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kembali menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai untuk periode 2025–2030.

Keputusan tersebut diumumkan dalam rapat DPP PDIP yang berlangsung tertutup, bersamaan dengan pelantikan sembilan pengurus baru.

Politisi PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, menjelaskan bahwa penunjukan Hasto merupakan bagian dari kelengkapan struktur kepengurusan setelah kongres partai di Bali.

“Ya, saya rasa kan ini malah justru menambah efek kejut gitu. Ada yang dinantikan dari siapa yang kemudian menjadi sekjen partai,” ujarnya dilansir dari youtube Kompas TV.

“Apalagi kita tahu bagaimana perjalanan yang sungguh dramatis di dalam dinamika politik yang berkaitan dengan Mas Hasto Kristiyanto,” sambungnya.

 Baca Juga: Kado Kemerdekaan, Gubernur Dedi Mulyadi Hapus Tunggakan PBB Warga Jawa Barat!

Saat itu, Megawati sempat merangkap jabatan Sekjen sebelum akhirnya menyerahkan kembali tugas tersebut kepada Hasto.

Keputusan ini dinilai sebagai hak prerogatif ketua umum yang bersifat konstitusional dan dihormati seluruh kader partai.

Seno menilai, momentum pengumuman tersebut memang dirancang untuk memberikan efek kejutan. Hal ini terkait dengan dinamika politik yang menyertai perjalanan Hasto, termasuk kasus hukum yang menjeratnya sebelum akhirnya menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Anak Muda Siap Gantikan Komisaris, Prabowo Tegas Soal Tantiem BUMN

Menurutnya, amnesti tersebut menunjukkan adanya nuansa politik dalam kasus yang pernah dihadapi Hasto, sekaligus mempertegas komitmen pemerintahan saat ini dalam menyelesaikan persoalan bernuansa politik.

Ia juga menekankan bahwa pengalaman pribadi Hasto selama menjalani masa tahanan justru menjadi nilai tambah.

Selama di penjara, Hasto disebut produktif menulis buku hingga mendaftarkan diri kembali sebagai mahasiswa hukum. Hal ini dianggap sebagai semangat dan inspirasi bagi para kader PDIP.

Baca Juga: Prabowo Klaim MBG Sentuh 20 Juta Penerima, Ekonom: Perlu Dicek Lagi Datanya