Hal tersebut membuat sebagian guru mempertimbangkan ulang keikutsertaan mereka dalam program, terlebih bila tidak ada jaminan kesinambungan karier jangka panjang.
Ubaid menilai bahwa ketidakterbukaan informasi dan kurangnya komunikasi terkait hak dan perlindungan guru turut memperbesar keraguan para pendidik terhadap program ini.
Menurutnya, perlu ada evaluasi lebih mendalam terhadap sistem rekrutmen dan penempatan guru, termasuk soal transparansi kontrak kerja, dukungan finansial, serta insentif daerah terpencil.
Temuan ini menunjukkan bahwa tantangan dalam implementasi Sekolah Rakyat bukan hanya bersifat administratif atau teknis, tetapi juga menyangkut kepastian karier dan perlindungan sosial bagi para guru. Jika tidak ditangani secara menyeluruh, potensi keberlanjutan program ini bisa terganggu.***
Baca Juga: Jawab Kritik Atalia Soal Ruang Kelas Padat, Dedi Mulyadi: Hanya 38 Sekolah, Itu pun Terpaksa
Artikel Terkait
Fenomena Rohana dan Rojali, Rocky Gerung: Tantangan Berat bagi Presiden Prabowo
Isu Ijazah Kini Picu Ketegangan Koalisi Politik, Pengamat Nilai Ini Berdampak Pada Kewibawaan Presiden Prabowo
Surat Haru Siswi Sekolah Rakyat untuk Presiden Prabowo, "Kami Kini Punya Masa Depan!"
Amien Rais Sentil Prabowo: "Segera Pisah dari Bayang-Bayang Jokowi!"
Gempa Politik! Rocky Gerung: Prabowo Beri Abolisi-Amnesti untuk Tom Lembong & Hasto
Jokowi Buka Suara soal Prabowo Beri Abolisi ke Tom Lembong