Hasil analisa menunjukkan bahwa ekspresi penyidik berada pada kuadran "obstructive dan low control", yang berarti ada tekanan emosional yang kuat namun sulit dikendalikan secara penuh.
Hal ini bisa mengindikasikan bahwa penyidik menyampaikan informasi dalam kondisi emosional yang cukup tertekan.
Lebih lanjut, Monica tidak menyimpulkan apakah ekspresi tersebut merupakan bentuk empati personal atau tekanan yang muncul karena posisi penyidik sebagai representasi institusi.
Namun, ia menekankan bahwa ekspresi semacam itu dapat mempengaruhi persepsi publik karena menyiratkan adanya beban emosional dalam menyampaikan informasi penting.***
Baca Juga: Hotman Paris Desak Prabowo Bebaskan 8 Importir Gula, Ini Alasannya!
Artikel Terkait
Hilangnya Handphone dalam Kematian Arya Daru, Kepolisian Dinilai Tengah Antisipasi Penghilangan Jejak
Kriminolog UGM Ungkap Celah Keterlibatan Pihak Lain dalam Kematian Arya Daru
Bukan Bunuh Diri? Susno Duadji Bicara Alat Bukti di Kasus Arya Daru
Kematian Arya Daru Bukan Peristiwa Pidana, Kompolnas Tegaskan Ini Didukung Fakta dan Ahli Independen
Kriminolog Soroti Narasi Kesehatan Mental dalam Kasus Arya Daru, Desak Penyelidikan Tak Berhenti
Praktisi Hukum Soroti Ketidaksesuaian Fakta Forensik dan Kesimpulan Polisi, Luka-Luka Janggal pada Jenazah Arya Daru