Selain itu, ia mempertanyakan kronologi yang simpang siur mengenai keberadaan Arya sebelum ditemukan tewas.
Rekaman waktu menunjukkan bahwa korban berada di rooftop sebuah gedung antara pukul 21.43 hingga 23.09.
Namun seorang penjaga kos menyatakan telah melihat dan menyapa korban di tempat tinggalnya sekitar pukul 22.15. Inkonistensi waktu ini menambah keraguan terhadap kejelasan rangkaian peristiwa.
Nicholay menilai bahwa dalam kasus ini, fakta-fakta forensik harus menjadi dasar utama penentuan penyebab kematian, bukan asumsi atau narasi tunggal.
Menurutnya, ketidaksesuaian antara hasil autopsi dengan kesimpulan resmi patut menjadi perhatian publik dan penegak hukum.
Terlebih lagi, jika ditemukan indikasi bahwa korban sedang menginvestigasi isu sensitif yang berkaitan dengan jaringan kriminal, maka motif lain di luar dugaan bunuh diri layak diselidiki lebih lanjut.***
Baca Juga: Bukan 3 Bulan Rekening Nganggur Diblokir, PPATK Luruskan Kesalahpahaman Publik
Artikel Terkait
Kasus Kematian Arya Daru Masih Berjalan Lambat, eks Kabreskrim Polri: Hati-Hati Perlu Tapi ada Batasnya
Hilangnya Handphone dalam Kematian Arya Daru, Kepolisian Dinilai Tengah Antisipasi Penghilangan Jejak
Kriminolog UGM Ungkap Celah Keterlibatan Pihak Lain dalam Kematian Arya Daru
Bukan Bunuh Diri? Susno Duadji Bicara Alat Bukti di Kasus Arya Daru
Kematian Arya Daru Bukan Peristiwa Pidana, Kompolnas Tegaskan Ini Didukung Fakta dan Ahli Independen
Kriminolog Soroti Narasi Kesehatan Mental dalam Kasus Arya Daru, Desak Penyelidikan Tak Berhenti