Teuku menilai bahwa kunci penyelesaian konflik ini terletak pada tiga hal: perdamaian, dialog, dan peningkatan rasa saling percaya (confidence-building measures).
Indonesia, bersama negara-negara pendiri ASEAN lainnya seperti Malaysia, dinilai perlu kembali menghidupkan semangat persaudaraan regional untuk menghindari konflik yang berkepanjangan.
Ia juga mengingatkan bahwa ASEAN memiliki prinsip Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN) yang seharusnya dijadikan pedoman dalam menangani konflik internal kawasan.
Campur tangan pihak luar, terutama oleh aktor non-pemerintah yang bisa mengambil keuntungan dari ketegangan ini, perlu diantisipasi.***
Baca Juga: Angka Kemiskinan BPS Diragukan, Bank Dunia Sebut Bisa Capai 68%! Ekonom: Metode BPS Perlu Direvisi
Artikel Terkait
Bersatu dan Berdaulat, Ini Makna Tema HUT ke-80 Republik Indonesia Versi Prabowo Subianto
Ma’ruf Amin Ingatkan Prabowo, Tetap Setia pada Patriotisme Jangan Ganti Haluan!
Bukan 19-0, Qodari: Ini Fakta Kemenangan Prabowo dalam Perang Tarif dengan Trump!
100 Triliun Hilang Akibat Beras Oplosan, Prabowo Minta Jaksa Agung Bertindak Cepat
Presiden Kritik Pihak Nyinyir, Pakar Nilai Prabowo Juga Terseret dalam Pola Komunikasi Serupa
Gaya Komunikasi Santai Prabowo Dinilai Efektif, Tapi Bisa Tumpulkan Kritik Substantif