Ade menyebut argumen Sofian yang merasa tak tahu pembicaraan itu direkam sulit dipercaya.
“Ia itu profesor, mantan rektor, dan tokoh publik. Masa iya nggak sadar setiap ucapannya bisa jadi konsumsi publik?” cetusnya.
Ade juga mengungkapkan bahwa kubu oposisi sempat menjadikan pernyataan Sofian sebagai "senjata pamungkas" untuk membuktikan dugaan ijazah palsu Jokowi.
"Sayangnya seperti tuduhan lainnya mereka tidak pernah punya satu pun bukti valid. Cuma narasi dan spekulasi," tegas Ade.
Baca Juga: Nirina Zubir Hadapi Kutukan Maut di ‘Panggilan Dari Kubur’, Siap Bikin Merinding
Ade menduga Sofian sejak awal memang percaya bahwa Jokowi bukan lulusan UGM tapi ketika sadar akan konsekuensi hukum yang mungkin menjerat, ia buru-buru menarik ucapannya.
Kini kata Ade, Sofian memilih jalan damai dengan berharap tidak dipolisikan.
“Usia saya 80 tahun saya ingin hidup tenang,” begitu pengakuan Sofian yang dikutip Ade.
Baca Juga: MK Tolak Syarat S1 untuk Capres-Cawapres, Pengamat Ungkap Antara Hak Politik dan Masa Depan Bangsa
Namun Ade menegaskan bahwa yang seharusnya disorot bukan hanya Sofian melainkan pihak-pihak yang memanfaatkan nama besarnya untuk menyebarkan fitnah.
"Ini pelajaran buat kita semua. Jangan menyebar fitnah hanya demi kepentingan politik. Gunakan akal sehat karena hanya dengan akal sehat Indonesia bisa selamat," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Kongres PSI Geger! E-Voting Bikin Kaesang Jadi Ketua Umum, Jeffrie: Model Baru Pemilu Indonesia
Wakil Wali Kota Bandung Ngamuk! Erwin: Warung Kelontong Ternyata Jual Ciu Dekat Kampus!
Ngaku Kangen Ono Surono, Dedi Mulyadi Sekalian Semprot Tata Ruang Amburadul Dalam Rapat Paripurna DPRD
Menteri Komdigi Meutya Hafid Klaim Isu WhatsApp Call Hoax, Awalil Rizky: Publik Malah Makin Bingung!
Awalil Rizky Bongkar Omongan Bahlil: Hilirisasi Bukan Jurus Sakti Atasi Pengangguran!
Skandal Minyak Nasional, Mardigu: Riza Chalid ‘Gasoline Godfather’ yang Mengancam Masa Depan Energi RI