Bukan Salah COVID! Ini Biang Kerok 1 Juta Sarjana Menganggur Menurut Adi Prayitno

Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti kondisi pengangguran di kalangan sarjana yang mencapai angka mencengangkan.

Berdasarkan data yang disebut oleh Menteri Ketenagakerjaan dalam forum kajian tengah tahun INDEF, jumlah pengangguran lulusan S1 di Indonesia mencapai sekitar 1 juta orang dari total 7,28 juta pengangguran nasional di tahun 2025.

Menurut Adi Prayitno kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga di banyak negara lain.

Baca Juga: Mengenal Ragam Love Language Di Kantor

“Sungguh ironi. Pendidikan tinggi yang seharusnya membuka peluang justru tak menjamin pekerjaan,” ujar Adi Prayitno dalam youtubenya.

Tantangan ekonomi global seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok memperburuk serapan tenaga kerja.

Namun ia menilai masalah utama terletak pada kegagalan sistemik dunia pendidikan dan ketidaksesuaian dengan kebutuhan industri.

Adi Prayitno menjelaskan terdapat dua pandangan utama soal relasi pendidikan tinggi dengan dunia kerja:

Mazhab pertama: pendidikan tinggi harus selaras dengan dunia industri sehingga lulusan langsung terserap.

Mazhab kedua (yang ia anut): kampus adalah tempat pembentukan karakter dan kreativitas bukan sekadar pabrik pencetak tenaga kerja formal.

Baca Juga: Perseteruan Silvester Matutina dengan Jenderal Purnawirawan Disorot Prof. Ikrar Nusa Bhakti

“Saya termasuk yang percaya lulusan S1 itu harus mandiri, kreatif, dan bisa menciptakan pekerjaan sendiri,” tegasnya.

Ia mencontohkan pengalamannya sendiri yang sejak kuliah sudah membuka warung kopi, warnet, hingga warung sembako bersama teman-temannya demi bisa bertahan hidup dan membayar kuliah.

Adi Prayitno juga menyinggung anggaran pendidikan yang triliunan rupiah untuk perguruan tinggi namun tak berbanding lurus dengan kualitas dan kesiapan lulusannya di dunia kerja.

Baca Juga: Kematian Diplomat Arya Daru Sarat Kejanggalan, Analis Intelijen Soroti Potensi Faktor X dan Ancaman Tersembunyi