Ada pihak yang menyambutnya dengan positif sebagai bentuk tanggung jawab kenegaraan, tetapi ada juga yang menyambutnya dengan sinis, bahkan mendoakan agar Gibran tidak kembali ke Jakarta.
Dari sudut pandang komunikasi politik, langkah Presiden Prabowo menugaskan Gibran bisa sekaligus menjadi strategi menguatkan legitimasi dan mengurangi tekanan terhadap isu-isu politis yang menyasar sang wakil presiden.
“Tetapi buat mereka yang anti atau kritis terhadap Mas Gibran, itu dianggap sebagai sebentuk pembuangan politik karena ditaruh jauh sekali di ujung timur Indonesia,” tutupnya.***
Baca Juga: Maraknya Prostitusi di IKN, Adi Prayitno: Ini Bukti Gagalnya Penyediaan Lapangan Kerja!
Artikel Terkait
AHY Bongkar Harapan Prabowo, Danantara Siap Kuasai Pembiayaan Infrastruktur Nasional!
Bivitri Susanti Ungkap Putusan MK 90 Bisa Seret Prabowo Jika Digunakan untuk Lengserkan Gibran
Pakar Hukum: Ada Indikasi Prabowo Tersandera, Tapi Apa yang Dipegang Jokowi Masih Misteri
Prabowo Gaungkan Semangat Bandung dalam Forum BRICS
Defisit Membengkak, Pemerintahan Prabowo Terbebani Utang-Utang di Masa Lalu
Diusung Prabowo ke Papua, Gibran Siap Hadapi Isu HAM Panas dan Konflik Sosial!