"Apakah ini solusi nyata atau sinyal kegagalan negara menyediakan pekerjaan di tanah air?" tulis akun @aankjalaludin di platform X (dulu Twitter).
Menanggapi polemik tersebut, Karding menegaskan bahwa tugas menciptakan lapangan kerja di dalam negeri tetap menjadi prioritas Kementerian Ketenagakerjaan.
Namun, di tengah tantangan ekonomi global dan ketatnya persaingan, masyarakat perlu berpikir lebih terbuka dan adaptif terhadap peluang lintas batas.
Dalam semangat serupa, pernyataan lama dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali ramai diperbincangkan.
Pada 2013, ia menulis, “Saya percaya, seribu kambing jika dipimpin seekor harimau akan mengaum semua. Tapi seribu harimau jika dipimpin seekor kambing akan embek semua.”
Kutipan itu kini dianggap relevan, mencerminkan pentingnya kepemimpinan visioner dalam menghadapi tantangan nasional.
Baca Juga: 2 Tahun Gunung Sampah di Pasar Cihaurgeulis, Wakil Wali Kota Erwin Turun Tangan!
Di tengah perdebatan ini, satu hal menjadi jelas: Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan solusi konvensional.
Diperlukan terobosan, keberanian, dan strategi lintas batas agar generasi muda tidak sekadar menjadi penonton di tengah dinamika global—tetapi aktor utama perubahan.***
Artikel Terkait
2 Tahun Gunung Sampah di Pasar Cihaurgeulis, Wakil Wali Kota Erwin Turun Tangan!
WNI Bandung Terjebak Konflik Qatar-Iran, Farhan: Saya Tak Akan Diam!
Antriannya Mengular! Dedi Mulyadi Perpanjang Pemutihan Pajak hingga September!
Jawa Barat Kirim Ratusan Magang ke Jepang, Dedi Mulyadi: Modal Duit dan Doa Jodoh Sekaligus!
Waktu Mepet! Herman: Stadion Si Jalak Harupat Dikebut Jelang Piala Presiden
DPR Terbelah, Pengamat: Ada yang Masuk Angin soal Pemakzulan Gibran!