Dari Presiden Soekarno Hingga Jokowi, Pengamat: Kenapa Hanya Jokowi yang Dihujat Sebrutal Ini?

photo author
- Kamis, 26 Juni 2025 | 14:00 WIB
mantan Presiden Jokowi (dok instagram Jokowi)
mantan Presiden Jokowi (dok instagram Jokowi)

“Mungkin beliau depresi, stres luar biasa karena dihujat terus. Ini jadi pemicu perubahan fisik yang kentara,” katanya.

Meski demikian Rudi mengingatkan agar masyarakat tidak menghujat orang yang sedang sakit apalagi dengan nada kebencian.

“Kalau ada yang bilang Pak Jokowi sedang menerima karma itu bukan urusan kita. Kita harus tetap menjaga etika dan norma kemanusiaan,” tegasnya.

Rudi kemudian mengajak semua pihak untuk belajar dari pengalaman Jokowi agar ke depan pemimpin Indonesia tidak mengalami perlakuan serupa setelah masa jabatannya habis.

Baca Juga: ‘Gig Economy’ Tumbuh Pesat, Inovasi Digital atau Jeratan Ketidakpastian? Sorotan Direktur Eksekutif CSIS

“Pemimpin harusnya dihormati setelah lengser, bukan dihujat sebrutal ini. Ini cambuk untuk semua pemimpin agar tidak sewenang-wenang saat berkuasa,” pungkas Rudi.

Rudi juga menyoroti fenomena dukungan buta yang kerap muncul di kalangan pendukung pemimpin yang kadang menutup mata terhadap kekurangan dan kesalahan.

“Dukungan harus rasional. Saya sendiri waktu pilpres 2024 tidak mendukung Pak Prabowo tapi setelah beliau terpilih saya dukung dengan kritis,” jelasnya.

Di akhir Rudi mengajak masyarakat untuk menilai situasi politik dengan objektif dan tanpa kebencian, berharap agar kejadian hujatan brutal terhadap Jokowi tidak terulang di masa depan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X