Bisnisbandung.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menyentil soal anggapan minimnya lapangan kerja di Indonesia.
Bahlil menegaskan bahwa klaim tersebut perlu dilihat secara lebih bijak dan tidak melulu menyalahkan pemerintah.
Menurut Bahlil tantangan utama justru terletak pada kesiapan tenaga kerja yang belum sepenuhnya terampil.
Baca Juga: Konsisten Kritik Jokowi Bertahun-Tahun, Praktisi Hukum Singgung Dokter Tifa
"Kalau ada yang bilang lapangan pekerjaan tidak ada, saya pikir harus kita introspeksi kolektif. Dan jangan kufur nikmat," ujar Bahlil yang dikutip dari youtube kompas.
Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas SDM adalah kunci.
Kualitas SDM dengan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang terutama dalam menghadapi transformasi sektor energi dan digital.
"Kita nggak bisa lagi dengan cara-cara manual. Pendapatan per kapita kita ke depan bisa mencapai 10.000 sampai 11.000 dolar AS jika tenaga kerja kita berkualitas," ujarnya.
Baca Juga: Proses Penyelidikan Ijazah Jokowi Diragukan, LEMKAPI: Silakan Saja Tidak Percaya
Bahlil menyebut saat ini Kementerian ESDM memiliki tiga agenda besar yang akan membuka jutaan lapangan kerja baru.
Yakni, Meningkatkan produksi migas (lifting) nasional, Mendorong elektrifikasi di berbagai sektor (winirisasi), dan Mempersiapkan transisi energi menuju energi bersih.
"Ketiga sektor ini membutuhkan sekitar 6,2 juta tenaga kerja hingga tahun 2030," jelas Bahlil.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat sisi negatif.
Tetapi mulai mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Tidak Ada Kompromi Politik dalam Pertemuan Megawati dan Gibran
Artikel Terkait
Pidato Prabowo di Hari Lahir Pancasila, Pengamat: Saatnya Berantas Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Teka-teki Kekayaan Budi Arie, Pengamat: Pejabat Harus Jelas Sumber Duitnya
Rudi S Kamri Bongkar Fakta Gibran Jadi “Wayang Lunglai” Karena Ambisi Jokowi
Jokowi Lagi Bingung Pilih Kendaraan Politik, Analisis Aktivis Rudi S Kamri
Adi Prayitno Ungkap Peran Prabowo di Balik Pertemuan Gibran & Megawati
Jusuf Kalla Ingatkan Sarjana Baru, Cari Kerja Susah Wirausaha Jadi Solusi