Sampai Kapan Negara Kalah dari Premanisme? Sobary Angkat Suara!

photo author
- Senin, 2 Juni 2025 | 14:00 WIB
pengamat politik Mohamad Sobary (dok youtube Anak Bangsa TV)
pengamat politik Mohamad Sobary (dok youtube Anak Bangsa TV)


Bisnisbandung.com - Tokoh aktivis Mohamad Sobary menyuarakan kritik keras terkait maraknya premanisme di Indonesia.

Dalam YouTube Anak Bangsa TV, Sobary menegaskan bahwa negara harus tegas dan tidak boleh kalah menghadapi organisasi preman yang meresahkan masyarakat.

Sobary menjelaskan pernyataan Ketua DPR tersebut menunjukkan adanya sensitivitas sosial dan politik yang kuat dari parlemen untuk melindungi rakyat dari ancaman premanisme.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Jadi Indikator Kunci Hubungan Prabowo dan Jokowi? Sorotan Rinny Budoyo 

“Ini seruan Ketua DPR Puan Maharani kepada penegak hukum: bubarkan organisasi preman! Negara tidak boleh kalah menghadapi preman,” ujar Sobary.

Menurutnya suara DPR bukan hanya aspirasi politik tapi juga menjadi payung hukum bagi rakyat yang selama ini takut menghadapi kekerasan dan intimidasi preman.

“Rakyat banyak tapi tidak semua berani melawan preman. Nah DPR dan ketua DPR sudah memberikan sinyal kuat agar aparat bertindak tegas,” katanya.

Lebih jauh Sobary mencontohkan keberanian aparat yang berhasil membubarkan kelompok preman yang mencoba menguasai tanah di beberapa wilayah termasuk kasus di Bintaro.

“Meski mereka berani melawan, tentara yang terlatih mampu melumpuhkan mereka. Ini bukti bahwa negara harus hadir dengan kekuatan penuh.”

Baca Juga: Kasus-Kasus Korupsi Bermunculan, Pemerintahan Prabowo Bongkar Warisan Dosa Rezim Lama?

Sobary juga mengingatkan pentingnya membersihkan semua ruang publik dari kehadiran preman.

Mulai dari kereta api, masjid, hotel, hingga ruang-ruang seminar harus bebas dari intimidasi.

Bahkan dia menekankan agar tidak ada orang yang menyamar sebagai tokoh agama tapi sebenarnya berperilaku seperti preman.

“Di mana pun kita berada harus aman dan nyaman tanpa gangguan preman,” ujarnya.

Baca Juga: Bermodus Koperasi Pesantren, Tiga Tambang Dicabut Izinnya oleh Gubernur Dedi Mulyadi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X