bisnisbandung.com - Perbandingan antara gaya kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi bahan diskusi publik.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, memberikan analisis mendalam terkait perbedaan orientasi kedua tokoh tersebut, terutama dalam konteks transparansi dan pendekatan kekuasaan.
Menurut Trubus, KDM cenderung menonjolkan transparansi dalam setiap proses pengambilan kebijakan.
Baca Juga: Menaker Yassierli Copot Pejabat Terlibat Suap Izin TKA, Tegas Perbaiki Birokrasi
“Kalau Pak KDM ini, kan, lebih ke arah transparansi proses sebenarnya. Jadi ingin menunjukkan ke publik bahwa apa yang dilakukan itu sifatnya transparan, terbuka, diketahui, gitu loh,” ungkapnya dilansir dari youtube Official Inews.
Aksinya dinilai sebagai bentuk keterbukaan kepada publik, dengan tujuan agar masyarakat memahami secara langsung langkah-langkah yang diambil oleh pemimpinnya.
Pendekatan ini disebut sebagai contoh kepemimpinan yang memberi teladan melalui tindakan nyata di lapangan.
Sementara itu, gaya kepemimpinan Jokowi dianggap lebih menonjolkan kekuasaan dalam implementasi kebijakan.
Baca Juga: Teriakan Hati Driver Ojol Direspons Adian Napitupulu “Negara Ini Jangan Buta!”
“Nah, kalau Pak Jokowi itu memang lebih kepada nuansa ini menunjukkan power-nya. Jadi kekuasaannya itu, bahwa dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan itu perlu ada satu, eh, kekuasaan yang istilahnya itu ya berbau-bau otoriter, gitu,” bebernya.
Dalam berbagai program, pendekatannya dinilai kuat secara struktural dan menunjukkan sentralisasi wewenang.
Hal ini dinilai efektif untuk menjalankan program secara cepat, meskipun nuansa otoriter terkadang terasa dalam proses pengambilan keputusan.
Baca Juga: Uji Coba Sukses! PLTA Cirata Siaga Penuh Hadapi Darurat Listrik
Meski keduanya menunjukkan kesamaan dalam bentuk keberpihakan kepada rakyat melalui program-program publik, arah pendekatan yang digunakan cukup berbeda.
Artikel Terkait
Pengamat Menilai Jokowi Lebih Pantas Pimpin PSI Dibanding Kaesang
Jokowi Diperiksa Cuma 1 Jam, Pengamat Sindir Seperti Multiple Choice
Pandangan Buruk soal Pendidikan Barak Militer, Dedi Mulyadi: Justru Lindungi Hak Anak
Dicintai Warga Tapi Dibenci PDIP, Kisah Dedi Mulyadi Versi Ade Armando
Jokowi Rebut Peran Gibran, Begini Kritik Pedas Budayawan Mohamad Sobary
Gubernur Dedi Mulyadi Disebut Otoriter? Pengamat: Tapi Efektif dan Rakyat Suka!