Hal ini mengindikasikan bahwa meski hubungan pribadi antara Jokowi dan Gibran turut mempengaruhi persepsi politik masyarakat.
Hal itu tidak serta-merta mengurangi peran Prabowo sebagai pemimpin negara.
Semar pun menyebutkan bahwa meskipun ada sebagian menteri yang dulu menjabat di era Jokowi kini bergabung dalam kabinet Prabowo hal itu bukan berarti mereka adalah titipan Jokowi.
Ia melihatnya sebagai dinamika politik yang wajar mengingat Prabowo sebelumnya juga pernah menjadi bagian dari kabinet Jokowi.
Baca Juga: Segini Bukan Orang Miskin, BPS Ungkap Pengeluaran Rp595 Ribu per Bulan Dinilai Cukup
Sebagai penutup Mardiansyah Semar menekankan bahwa meskipun narasi "matahari kembar" dan "presiden boneka" terus berkembang yang terpenting adalah bagaimana proses demokrasi dan transisi kepemimpinan berjalan dengan baik.
Serta bagaimana Indonesia menuju masa depan dengan semangat persatuan dan kerja sama.***
Artikel Terkait
Isu 'Matahari Kembar' Prabowo-Jokowi, Arief Payuono Ungkap Fakta Sebenarnya
Mantan Presiden Masih Dianggap ‘Bos’? Feri Amsari Ungkap Bahaya dalam Politik Indonesia
Meme Prabowo-Jokowi dan Dampaknya, Analisis Adi Prayitno soal Kebebasan Ekspresi di Media Sosial
Rocky Gerung Ungkap Kelemahan Gibran dalam Dunia Politik, "Punya Ambisi Tapi Kurang Kapasitas"
Dulu Baik Kini Berbeda, Mahfud MD Ceritakan Perubahan Jokowi di Tengah Isu Tiga Periode
Terungkap! Bukti Baru Soal Ijazah Jokowi, Ikrar Nusa Bhakti: Palsu atau Asli?