Ganggu Investasi, Ormas Preman Dapat Sorotan Tajam dari Wakil Ketua MPR

photo author
- Selasa, 29 April 2025 | 12:00 WIB
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (dok instagram Eddy Soeparno)
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno (dok instagram Eddy Soeparno)


Bisnisbandung.com - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap aksi premanisme yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas).

Menurut Eddy gangguan dari kelompok tersebut bisa mengancam target pertumbuhan ekonomi nasional.

Eddy menegaskan salah satu kunci penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah investasi.

Baca Juga: FUUI Serukan Boikot Produk Berafiliasi Israel Wali Kota Farhan: Kita Berhutang Janji kepada Palestina

Tahun ini saja kata dia kebutuhan investasi mencapai sekitar Rp 19.900 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

"Kalau ada gangguan terhadap pelaku usaha di sektor investasi, itu sama saja dengan mengganggu target pemerintah untuk mengejar pertumbuhan 8%," kata Eddy yang dikutip dari instagramnya.

Karena itu Eddy menilai penting bagi pemerintah untuk memberikan sinyal tegas kepada dunia usaha bahwa Indonesia tidak akan mentoleransi aksi-aksi premanisme termasuk yang mengatasnamakan ormas.

Baca Juga: Tangis Industri Perhotelan Imbas Efisiensi, Tom MC Ifle: Pemerintah Tetap Santai dengan Risiko Sebesar Ini

"Kita harus segera melakukan tindakan terhadap aksi-aksi premanisme berkedok ormas agar Indonesia mengirimkan sinyal kuat bahwa kita tidak mentolerir perilaku koboi seperti itu," tegasnya.

Lebih lanjut Eddy menyambut baik pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang siap mengevaluasi Undang-Undang tentang Ormas untuk memperkuat pengawasan.

Namun menurut Eddy kunci utamanya tetap terletak pada penegakan hukum yang kuat dan konsisten.

"Kalau penegakan hukum di lapangan berjalan kuat dan konsekuen, perubahan legislasi mungkin tidak perlu. Yang penting pengawasan dan tindakan tegas di lapangan," ujarnya.

Eddy juga menyoroti kasus gangguan yang dialami oleh pabrik otomotif BYD di Subang, Jawa Barat.

Meski tidak menyebut langsung nama BYD, Eddy mengakui ada banyak contoh gangguan terhadap proyek-proyek investasi yang melibatkan ormas.

Baca Juga: China Dorong e-CNY untuk Goyang Dominasi Dolar, Langkah Ambisius Melawan Amerika

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X