Bisnisbandung.com - Aktivis Silfester Matutina mengingatkan Roy Suryo soal tudingan terkait ijazah Jokowi.
Silfester menegaskan bahwa sebelumnya sudah ada dua orang, Bambang Tri dan Gus Nur yang divonis 6 tahun penjara karena menyebarkan tuduhan serupa tanpa bukti sahih.
Silfester menekankan bahwa tindakan asal menuduh tanpa dasar yang kuat bisa berujung ke ranah pidana.
Baca Juga: Solo Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Pengamat: Akan Menimbulkan Kecemburuan di Wilayah Lain
Dikutip dari youtube Indonesia Lawyers Club, Silfester menjelaskan "Mas Roy saya ingatkan kemarin itu ada yang sudah divonis 6 tahun penjara, Bambang Tri dan Gus Nur."
"Pengadilan sudah memutuskan, belum ada bukti bahwa ijazah atau skripsi Pak Jokowi itu palsu," kata Silfester.
Ia mengingatkan Roy untuk berhati-hati karena kasus serupa sudah pernah menyeret orang lain ke penjara.
"Bahkan dalam proses hukum sebelumnya yang terbukti bukan menyebarkan kabar bohong, tapi menyebarkan kegaduhan," ujarnya.
Dalam diskusi itu, Roy tetap ngotot menyebut bahwa dokumen yang beredar di media sosial adalah palsu.
Menurut Silfester yang diklaim Roy hanyalah salinan foto bukan dokumen asli yang bisa diuji keabsahannya secara forensik.
"Yang Anda pegang itu fotokopi. Untuk diuji harus dokumen asli. Itu prosedur hukumnya," tegas Silfester.
Dia juga mengingatkan soal pentingnya proses hukum resmi, termasuk pemeriksaan laboratorium forensik untuk membuktikan keaslian ijazah, bukan sekadar klaim di media sosial.
Silvester pun menyentil sikap Roy yang dinilai terlalu dini menuduh tanpa dasar kuat seolah ingin menghancurkan karakter seseorang.
Baca Juga: China Dorong e-CNY untuk Goyang Dominasi Dolar, Langkah Ambisius Melawan Amerika
Artikel Terkait
Remaja Bekasi Protes Larangan Wisuda, Ini Jawaban Menohok Dedi Mulyadi
Jadi Sorotan, Dedi Mulyadi Klarifikasi Pajak Mobil Lexus yang Tertunggak
Tak Main-main, DPR Minta Kemendagri Evaluasi Ormas Meresahkan
70 Tahun Berlalu, Megawati Ingin Semangat Konferensi Asia-Afrika Dihidupkan Lagi
Viral! Gadis Remaja Pertanyakan Komitmen Dedi Mulyadi, Katanya Untuk Rakyat Tapi Rakyat Dikurbankan!
Aura Minta Keadilan, Dedi Mulyadi: Kalau Nggak Perlu Jangan Dipaksa