Apakah akan tetap akomodatif terhadap kepentingan oligarki dan elite lama atau mulai berani mengambil sikap ideologis yang tegas.
Ia menekankan pentingnya membedakan antara langkah politik pragmatis dan fondasi ideologis.
"Prabowo harus segera menurunkan semua narasi populisnya menjadi prinsip ideologis yang bisa diuji. Dari makan siang gratis, koperasi, hingga posisi Indonesia di tengah krisis global, semuanya harus punya pijakan ideologis," tegasnya.
Rocky Gerung juga menyarankan agar Presiden Prabowo membuka ruang dialog yang lebih luas tidak hanya dengan wartawan tetapi juga dengan intelektual, budayawan, hingga mahasiswa.
Baca Juga: Ketika Presiden Prabowo Ditanya Perihal Wewenang Polisi: Harus Cukup Untuk Melakukan Tugasnya
Ia menyebut pertemuan dengan jurnalis memang penting tapi diskusi ideologis yang lebih tajam justru bisa muncul dari kalangan akademisi dan kritikus independen.
"Ini waktunya Prabowo membangun tradisi baru, percakapan strategis berbasis argumentasi akademis. Supaya beliau tahu apa yang dirasakan rakyat dan paham apa yang diinginkan rakyat," tutup Rocky Gerung.***
Artikel Terkait
Airlangga Ungkap Arahan Prabowo Hadapi Tarif 32% Trump, Negosiasi Bukan Retaliasi!
Gandeng Petani dengan Teknologi, Prabowo Yakin Indonesia Jadi Lumbung Padi Dunia
Rocky Gerung Usul Dino Patti Djalal Jadi Duta Besar AS, Ini Alasannya!
Tokoh Hukum Kritik Keras Era Jokowi, Hukum Jadi Alat Kekuasaan Bukan Keadilan
Skandal Ridwan Kamil Perselingkuhan atau Rekayasa Politik? Analisis YouTuber
Jokowi Disetarakan dengan Presiden Kenya & Nigeria, Pengamat politik: Malu Saya sebagai Bangsa