Bisnisbandung.com - Muncul kabar bahwa sejumlah menteri masih meminta perlindungan dan berkonsultasi dengan mantan Presiden Jokowi, meskipun kepemimpinan nasional kini berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai siapa sebenarnya yang memegang kendali penuh atas pemerintahan.
Mahfud MD menilai bahwa jika benar ada menteri yang lebih loyal kepada mantan presiden daripada kepada pemimpin saat ini, hal tersebut mencerminkan krisis dalam sistem pemerintahan.
Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti: Revisi UU TNI dan Polri Bisa Hapus Supremasi Sipil!
Ia menyebut fenomena ini sebagai sebuah tragedi politik yang berpotensi mencederai tatanan demokrasi.
“Nah, apapun benar atau tidak, itu harus dihilangkan. Kalau itu benar, itu tragedi bagi bangsa ini,” paparnya dilansir dari youtube Metro TV.
Isu ini mencuat setelah seorang menteri membuat pernyataan bahwa ia melakukan video call dengan Jokowi terkait rencana pembukaan 1,2 juta hektar lahan untuk proyek penanaman aren.
Pernyataan tersebut memicu spekulasi bahwa Jokowi masih memiliki pengaruh kuat dalam pemerintahan, meski masa jabatannya telah berakhir.
Baca Juga: RUU TNI Bukan Inti Masalah, Rocky Gerung: Mahasiswa Resah Karena Kekuasaan Sewenang-wenang!
Seharusnya, segala keputusan strategis seperti ini dibahas dengan Presiden Prabowo sebagai pemegang tampuk kekuasaan saat ini.
Fenomena cawe-cawe ini kian memperkuat dugaan sebagian pihak tentang adanya bayang-bayang politik dari masa kepemimpinan sebelumnya.
Bahkan, isu terkait dominasi politik keluarga besar mantan presiden semakin sering diangkat, terutama dengan posisi strategis yang kini dipegang oleh anggota keluarga dekat mereka.
Baca Juga: Anies ke Pemerintah soal UU TNI, Jangan Buru-buru Libatkan Rakyat!
Mahfud MD menilai, untuk menghindari opini negatif dan menjaga kredibilitas pemerintahan, perlu ada penertiban di kalangan para menteri.
Artikel Terkait
IHSG Anjlok di Era Prabowo, Stefan Antonio: Tim Ekonomi Jokowi Gagal, Tapi Masih Dipakai?
Presiden Prabowo Jangan "Semau Gue", Ikrar Nusa Bhakti: Jika Tak Ingin Indonesia Tenggelam
Jokowi Murka! Adi Prayitno: Kesabaran Jokowi Ada Batasnya, Terlalu Sering Dituding PDIP
Halu Banget! M Sobary Sindir Jokowi: PSI Partai Super Tbk
Harga Cabai Sempat Naik, Prabowo: Produksi Aman, Jangan Kebanyakan Makan Pedas!
Sri Mulyani & Airlangga Mundur? Hendri Satrio: Ini Bocoran Nama Pengganti di Kabinet Prabowo