Meskipun Adi Prayitno menilai hal itu masih sulit terwujud dalam waktu dekat, ia tidak menutup kemungkinan di masa mendatang hubungan keduanya bisa mencair.
"Dalam politik tak ada yang abadi termasuk permusuhan. Kepentingan adalah faktor utama yang bisa merekatkan kembali hubungan yang renggang," katanya.
Adi Prayitno juga menyoroti sikap politik Puan yang dianggap lebih fleksibel dibandingkan kader PDIP lainnya.
Hal ini terlihat dari komunikasi baik yang tetap ia jaga dengan berbagai pihak termasuk dengan Prabowo Subianto dan Surya Paloh.
Baca Juga: OCBC Grup Dukung Kelestarian Lingkungan Indonesia
Di tengah dinamika politik yang terus berubah Adi Prayitno menyebut bahwa kehadiran Puan di acara bukber bersama Jokowi bisa menjadi penanda bahwa politik Indonesia selalu cair.
"Hari ini bisa berseteru besok bisa bersatu. Politik kita lebih didorong oleh kepentingan dibanding ideologi. Maka bukan tidak mungkin di kemudian hari PDIP dan Jokowi kembali bekerja sama," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Sri Mulyani & Airlangga Mundur? Hendri Satrio: Ini Bocoran Nama Pengganti di Kabinet Prabowo
Tegas! Dedi Mulyadi Soroti Oknum Ormas Minta THR Paksa, Lihat Petani Kerja Keras Tanpa Ngancam
Wali Kota Tri Adhianto Tegaskan Tak Ada Ampun untuk Ormas Pemalak THR di Bekasi
Anies ke Pemerintah soal UU TNI, Jangan Buru-buru Libatkan Rakyat!
Susunan Baru! AHY Tunjuk 7 Waketum Demokrat 2025-2030, Ada Ibas hingga Dede Yusuf
RUU TNI Bukan Inti Masalah, Rocky Gerung: Mahasiswa Resah Karena Kekuasaan Sewenang-wenang!