bisnisbandung.com - Permasalahan kecurangan dalam distribusi minyak goreng terus berulang tanpa ada solusi yang benar-benar efektif.
Mantan hakim Asep Iwan Iriawan menyoroti bahwa masalah ini bukan hanya terletak pada tata kelola yang lemah, tetapi juga pada keberadaan pelaku yang terus melakukan praktik curang dari waktu ke waktu tanpa konsekuensi yang nyata.
“Masalahnya, selama korporasi atau pelaku-pelaku itu masih melakukannya, dan yang mengawasi tidak bisa diawasi bahkan ikut bermain ya, selamanya ini akan terjadi,” ungkapnya dilansir dari youtube Metro TV.
Kasus kecurangan minyak goreng, mulai dari oplosan hingga manipulasi distribusi, selalu terjadi meskipun pemerintah telah menerapkan berbagai sistem pengawasan.
Namun, selama pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini tidak dihentikan secara tegas, masalah ini akan terus berulang.
“Karena pelakunya dari dulu juga itu-itu saja, dan masalahnya tidak pernah selesai. Yang jadi korban tetap rakyat,” tegas Iwan.
Baca Juga: Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Yudi Purnomo: Potensi Jadi Tersangka atau Saksi Kunci?
Persoalannya semakin pelik ketika pengawas yang seharusnya bertindak justru ikut bermain dalam sistem yang korup, membuat praktik mafia minyak semakin sulit diberantas.
Ketidakpedulian publik juga menjadi faktor yang memperparah kondisi ini. Banyak masyarakat yang sudah lelah dengan janji perbaikan tata kelola tanpa hasil yang nyata.
Ketiadaan tindakan tegas dari pemerintah hanya membuat praktik mafia minyak terus berlanjut, dengan rakyat yang selalu menjadi korban.
Baca Juga: Oposisi Bukan Penghambat! Ikrar Nusa Bhakti Tegaskan Fungsinya di Demokrasi
Tanpa adanya langkah konkret untuk menindak tegas para pelaku dan membersihkan sistem pengawasan dari kepentingan tertentu, kecurangan dalam distribusi minyak goreng akan tetap menjadi masalah berkepanjangan.
Pemerintah perlu menunjukkan keberanian dalam bertindak agar rantai mafia minyak yang sudah mengakar bisa benar-benar diputus dan tidak terus merugikan masyarakat.
Artikel Terkait
Minyakita Menjadi Rp15.500 per Liter, Mendag Usulkan Kenaikan Eceran Tertinggi (HET)
Tega! Minyakita Dijual Lebih Mahal tapi Isinya Malah Berkurang, Mentan Amran: Segera Proses!
KPK Geledah Kantor Pusat Bank BJB, Dugaan Korupsi Mencuat
Bank BJB Diterpa Skandal Korupsi, Dedi Mulyadi Siapkan Restrukturisasi Besar-Besaran
Minyakita Bikin Heboh, Hendri Satrio Pertanyakan Keterlibatan Pejabat!
Eks Terpidana Korupsi Ungkap OTT Koruptor Cuma Euforia: Hukum Dijadikan Alat Politik!