bisnisbandung.com - Defisit APBN Januari 2025 yang mencapai Rp31,2 triliun, salah satunya disebabkan penerimaan pajak yang mengalami penurunan.
Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi adalah implementasi sistem Coretax, yang tengah diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Mohamad Hekal, Kader Gerindra sekaligus Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, menjelaskan bahwa perbedaan kondisi ekonomi antara tahun lalu dan tahun ini turut mempengaruhi penerimaan negara.
Baca Juga: Tak Ada Ampun! Dedi Mulyadi Pastikan Rumah di Bantaran Sungai Bekasi Dibongkar
“Kita sedang mengintroduksi yang namanya Coretax. Ya, kita sama-sama tahu ada beberapa masalah dengan sistem baru ini,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube SINDOnews.
Pada Januari 2024, aktivitas ekonomi meningkat karena periode kampanye Pemilu, sedangkan Januari 2025 diwarnai dengan penyesuaian terhadap sistem perpajakan baru.
Ia menyoroti bahwa sebelum pengumuman resmi dari Menteri Keuangan, beredar berbagai informasi yang tidak sepenuhnya akurat terkait penerimaan pajak. Hal ini sempat menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Baca Juga: Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Yudi Purnomo: Potensi Jadi Tersangka atau Saksi Kunci?
Namun, pemerintah telah mengklarifikasi bahwa pola penerimaan pajak masih sejalan dengan tren tahunan, meskipun terdapat sedikit penurunan pada awal tahun.
“Dengan adanya sistem baru, kami melihat kemungkinan adanya penurunan penerimaan di awal. Tetapi, sebagaimana disampaikan dalam press release Kementerian Keuangan, pola penerimaan pajak ini masih inline dengan kebiasaan,” jelasnya.
DPR RI melalui Komisi XI telah melakukan rapat dengan DJP untuk membahas kendala dalam implementasi Coretax.
Pemerintah diharapkan dapat memastikan bahwa sistem baru ini tidak menghambat penerimaan negara.
Hekal menekankan pentingnya kesiapan DJP dalam menangani berbagai kendala teknis agar penerimaan pajak tidak terganggu.
Artikel Terkait
Indonesia Masih Bengong Coretax, Chandra Putra Negara Ungkap Kecanggihan DeepSeek
Uang Pajak Kita Terbuang Sia-Sia, Achmad Nur Hidayat: IKN Dapat Triliunan Tapi Subsidi Gas Elpiji untuk Rakyat Dipersoalkan
Kesalahan Fatal Coretax Bukan Karena Budget 1,2 Triliun, Raymond Chin: Utter Stupidity!
Rakyat Gerah, Rocky Gerung: Prabowo Harus Berani Lepas dari Bayang-bayang Jokowi!
Peringatan Selamat Ginting, Teddy Indra Wijaya Bisa Jadi Batu Sandungan Prabowo
Whistleblower Soemantri Mantan Mendiktisaintek Bongkar Alasan Mundur, Sebut Prabowo Alergi dengan Demo