"Petral itu dulu dikatakan sebagai perusahaan trading tapi faktanya lebih banyak jadi tempat cari rente. Kalau dulu dibilang mau dibenahi kok sekarang seperti kembali ke pola lama?" katanya.
Menurut Rhenald Kasali permasalahan utama Pertamina tidak hanya datang dari luar seperti persaingan dengan perusahaan asing tetapi juga dari dalam.
Banyak oknum di dalam perusahaan yang diduga lebih fokus mencari keuntungan pribadi daripada memperbaiki layanan dan kinerja perusahaan.
"Di dalam Pertamina ada yang kerja dengan baik tapi juga ada yang main-main. Kalau ada mafia di dalamnya, ya ini harus diberantas," tegasnya.
Baca Juga: “Cuma Sekali Setahun” Wamenaker Desak Aplikator Beri THR bagi Ojek Online
Rhenald Kasali menekankan bahwa Pertamina seharusnya bisa menjadi lokomotif perekonomian Indonesia.
Namun hal ini sulit terwujud jika tidak ada reformasi yang berkelanjutan.
Ia berharap ada kepemimpinan yang kuat dengan komitmen tinggi untuk membersihkan perusahaan dari praktik mafia dan rente.
"Pertamina ini aset besar negara. Kalau dikelola dengan benar bisa jadi powerhouse ekonomi. Tapi kalau terus begini lama-lama bisa ditinggalkan konsumen dan akhirnya tenggelam," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Awan Juga Bisa Disertifikatkan Nggak? Dedi Mulyadi Sindir Sertifikasi Sungai
Prabowo Tegas! THR Swasta dan BUMN Harus Cair Paling Lambat Seminggu Sebelum Hari Raya Idulfitri
Lebaran Makin Ceria! THR Pengemudi Ojol Bakal Dapat Tahun Ini
Kemenkeu Belum Rilis APBN Januari 2025, Rocky Gerung Curiga Ada Masalah Besar!
Demokrasi Indonesia Ambruk? Rudi S. Kamri: Ini Titik Terendah
Terungkap! Begini Isi LHKPN Ridwan Kamil yang Diperiksa KPK terkait Dana Iklan Bank BJB