Ferry Latuhihin Sebut Visi dan Misi Danantara Tidak Masuk Akal, Kenapa Harus Superholding?

bisnisbandung.com - Ferry Latuhihin, Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, mengungkapkan keraguannya terhadap visi dan misi pembentukan Danantara sebagai superholding BUMN.

 Menurutnya, konsep tersebut tidak masuk akal dan tidak memiliki landasan yang kuat untuk menjadi solusi terhadap permasalahan ekonomi dan tata kelola BUMN di Indonesia.

Ferry menyoroti bahwa sejak awal ia tidak mengetahui asal-usul ide pembentukan Danantara. Meskipun berada di dewan pakar, ia baru mendengar konsep ini tanpa adanya pembahasan mendalam sebelumnya.

 Ia pun mempertanyakan apakah pembentukan superholding dapat menjadi solusi utama dalam membenahi ekonomi dan BUMN.

Baca Juga: Musisi Didi Riyadi Bela Band Sukatani, Kalau Tersinggung, Berarti Benar!

Jika benar demikian, maka seharusnya negara-negara lain yang mengalami krisis bisa dengan mudah mengatasinya hanya dengan membentuk superholding serupa.

Menurutnya, ide Danantara bertujuan untuk mengkonsolidasikan aset beberapa BUMN dalam satu entitas guna memperoleh dana melalui skema sekuritisasi atau gadai aset.

Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan proyek lainnya.

Baca Juga: Sobary Bongkar Pencitraan Jokowi, Kecintaan Rakyat Hanya Ilusi

“Dana yang diperoleh ini akan digunakan untuk hal-hal di luar aset itu sendiri, yaitu untuk berbagai perusahaan yang ada di dalamnya. Jadi, saya tidak merasa bahwa visi dan misi Danantara ini masuk akal,” ujarnya dilansir dari youtube narasi newsroom.

Namun, Ferry menilai pendekatan ini terlalu sederhana dan tidak serta-merta bisa menghasilkan dana yang dibutuhkan.

Selain itu, ia menyinggung bahwa sebelum peresmian Danantara, sempat beredar gagasan

mengenai pengumpulan persentase tertentu dari keuntungan BUMN untuk diinvestasikan ke berbagai sektor.

Baca Juga: Terima Kasih Band Sukatani, Irjen Pol (Purn.) Aryanto Sutadi: Ini Warning untuk Polisi!