Erick Thohir Tidak Diminta Pertanggungjawaban? Kejagung Buka Peluang Pemeriksaan

bisnisbandung.com - Kejaksaan Agung membuka kemungkinan pemeriksaan terhadap Menteri BUMN Erick Thohir terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Patra Niaga.

Kasus yang terjadi dalam periode 2018 hingga 2023 ini menyebabkan kerugian negara mencapai Rp197,3 triliun, memicu berbagai reaksi dari masyarakat yang menuntut pertanggungjawaban.

Pegiat media sosial Stefan Antonio menjadi salah satu suara vokal dalam menyoroti kasus ini.

Baca Juga: Disertasi Doktor Oplosan! Rudi S Kamri: Malu Gak Bahlil?

“Kejagung buka peluang periksa erick thohir... Kenapa gak dari dulu???!!!!!” tulisnya dilansir Bisnis Bandung dari akun X@Stefan Antonio.

 Ia mempertanyakan mengapa pemeriksaan terhadap Erick Thohir tidak dilakukan sejak awal, mengingat banyaknya persoalan di tubuh BUMN selama masa kepemimpinannya.

 Kritik yang disampaikan menyoroti dugaan korupsi yang semakin meluas, performa BUMN yang dianggap memburuk, hingga permasalahan pembayaran vendor yang semakin kompleks.

Baca Juga: Rocky Gerung Sindir Istana, Juru Bicara Puluhan Tapi Komunikasi Pemerintah Buruk

“BUMN porak-poranda di tangannya... Korupsi di mana-mana di tubuh BUMN. Performa BUMN amburadul. Vendor-vendor banyak yang gak dibayar. BUMN cuma dijadikan ‘sapi perah’ Kenapa Erick Thohir tidak dimintai pertanggungjawaban?!!!” tegas Stefan Antonio.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa kemungkinan pemanggilan Erick Thohir akan bergantung pada kebutuhan penyidikan.

Kejagung menegaskan bahwa setiap langkah yang diambil harus sesuai dengan perkembangan kasus dan relevansi dalam proses hukum yang sedang berjalan.

Pernyataan ini belum sepenuhnya meredam spekulasi di tengah masyarakat. Banyak pihak menilai bahwa keterlibatan Erick Thohir dalam kasus ini perlu ditelusuri lebih dalam, mengingat besarnya skandal korupsi yang terjadi di sektor BUMN.***

Baca Juga: Ahok Siap Bersaksi di Kasus Korupsi Pertamina, Adi Prayitno: Ini Momen yang Pas!