Isu Pertamax Oplosan Merebak, Begini Klarifikasi Resmi Pertamina

photo author
- Kamis, 27 Februari 2025 | 11:00 WIB
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Pertamina (dok youtube Pertamina)
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Pertamina (dok youtube Pertamina)


Bisnisbandung.com - Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo angkat bicara soal dugaan korupsi di lingkungan Pertamina.

Mars Ega membantah adanya dugaan produk Pertamax oplosan yang beredar di masyarakat. 

Mars Ega menegaskan bahwa Pertamina menjual bahan bakar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Bukan Cuma Korupsi di Pertamina! Adi Prayitno: di Tempat Lain Mesti Diuber

"Kami menjamin kepada masyarakat bahwa di SPBU yang dikelola oleh Pertamina, produk yang dijual adalah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan," kata Mars Ega yang dikutip dari youtube kompas.

Mars Ega juga menjelaskan bahwa bahan tambahan yang terdapat dalam Pertamax bukanlah bentuk pengoplosan.

Melainkan penambahan aditif untuk meningkatkan performa bahan bakar.

"Penambahan aditif ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan bakar seperti meningkatkan performa akselerasi, membersihkan mesin, dan mengurangi knocking atau ngelitik pada kendaraan," tambahnya.

Menurutnya skema ini juga diterapkan oleh badan usaha lain yang menjual bahan bakar serupa.

Baca Juga: “Kalian Menipu Rakyat!” Said Didu Geram dengan Kasus Korupsi Pertamina

Lebih lanjut Mars Ega menegaskan bahwa terminal-terminal penyimpanan Pertamina Patra Niaga tidak memiliki fasilitas pencampuran (blending) untuk produk gasolin.

Yang ada hanyalah fasilitas penambahan aditif dan pewarna sesuai standar yang berlaku.

"Kami tegaskan bahwa Pertamina tidak melakukan pengoplosan bahan bakar. Semua proses dilakukan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan," ujarnya.

Mars Ega juga memastikan bahwa seluruh produk BBM yang didistribusikan Pertamina diawasi oleh pemerintah baik dari sisi kualitas maupun distribusinya.

Baca Juga: Skandal BBM RON 90 ke RON 92, Pengamat Ekonomi Energi UGM Sebut Ini Bukan Kejutan Besar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X