Paradoks Indonesia Dari ‘Adili Jokowi’ hingga ‘Kabur Aja Dulu’, Selamat Ginting Bedah Situasi Politik

photo author
- Senin, 24 Februari 2025 | 15:10 WIB
Selamat Ginting seorang pengamat politik (dok youtube Selamat Ginting)
Selamat Ginting seorang pengamat politik (dok youtube Selamat Ginting)

"Di satu sisi Prabowo berbicara soal efisiensi tapi di sisi lain, kabinetnya justru lebih tambun dari sebelumnya. Ini yang membuat publik mempertanyakan komitmennya dalam menjalankan pemerintahan yang efektif," ujar Selamat Ginting.

Kritik lain yang mencuat adalah dampak kebijakan ekonomi terhadap generasi muda.

Mahasiswa dan kaum akademisi merasa terancam dengan pemangkasan anggaran pendidikan, potensi kenaikan biaya kuliah, serta ketidakpastian lapangan pekerjaan.

Hal ini mendorong lahirnya istilah "Kabur Aja Dulu", yang mencerminkan keinginan sebagian anak muda untuk mencari peluang di luar negeri akibat minimnya prospek di dalam negeri.

Baca Juga: Indonesia dalam Ancaman? Amien Rais Serukan SOS untuk Keselamatan Bangsa

"Jangan salahkan generasi muda jika mereka memilih bekerja di luar negeri. Bukan nasionalisme mereka yang kurang tetapi pemerintah yang gagal menciptakan peluang bagi mereka," kata Selamat Ginting.

Menurut Selamat Ginting salah satu tantangan terbesar Prabowo adalah melepaskan diri dari pengaruh pemerintahan sebelumnya.

Jika ia terus melanjutkan kebijakan yang dianggap bermasalah ia berisiko kehilangan kepercayaan publik yang menginginkan perubahan nyata.

"Prabowo harus membuktikan bahwa ia bukan sekadar perpanjangan tangan pemerintahan Jokowi. Jika tidak maka 'Paradoks Prabowo' akan menjadi realitas yang sulit ia hindari," pungkasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X