Ketika Hak Asasi Manusia Dirobek-robek, Ubaedillah Badrun: Kita akan Mengalami Bencana Lagi!

photo author
- Minggu, 23 Februari 2025 | 20:30 WIB
Ubaedillah Badrun (Tangkap layar youtube MPTV)
Ubaedillah Badrun (Tangkap layar youtube MPTV)

bisnisbandung.com - Ubaedillah Badrun menyoroti semakin kuatnya pengaruh militer dan kepolisian dalam ranah politik dan pemerintahan.

Ia menilai bahwa tren ini bertentangan dengan prinsip demokrasi dan berpotensi mengancam hak asasi manusia serta stabilitas negara.

“Saya bicara, mengapa kita menolak militarisme dan polisisme? Ya, keduanya digabung menjadi aparatisme, kira-kira begitu. Mengapa?” ungkapnya dilansir dari youtube MPTV.

Baca Juga: Henri Subiakto: Hukum Jadi Alat Pemukul, Elite Politik Dipaksa Patuh

Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa keterlibatan berlebihan aparat keamanan dalam politik berujung pada kehancuran demokrasi dan jatuhnya banyak korban jiwa.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa peran tentara dan polisi harus tetap dibatasi sesuai dengan fungsinya, yakni sebagai alat pertahanan dan keamanan, bukan sebagai aktor politik.

“Tidak hanya negara dan demokrasi yang rusak, bahkan ribuan manusia terbunuh. Sejarah yang begitu gelap itu tidak boleh berulang!” Jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa undang-undang di Indonesia, termasuk UU TNI dan UU Polri, secara jelas membatasi peran aktif aparat dalam jabatan sipil.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Lebih Aman Ditahan KPK, Pandangan Alifurrahman

Namun, praktik politik belakangan ini justru menunjukkan kecenderungan sebaliknya, dengan masuknya figur-figur dari latar belakang militer dan kepolisian ke berbagai posisi strategis di pemerintahan.

Ia juga menyoroti kebijakan pemerintahan Jokowi di akhir masa jabatannya serta langkah awal Prabowo yang dianggap semakin mengarah pada sentralisasi kekuasaan.

Baginya, sistem otonomi daerah yang seharusnya memberikan kewenangan bagi daerah dalam menentukan pemimpinnya kini terancam oleh pola kepemimpinan yang lebih bersifat top-down.

Dalam perspektif teori demokrasi, Ubaedillah menegaskan bahwa kebebasan sipil adalah elemen fundamental yang harus dijaga.

Baca Juga: Dari ‘Ndasmu!’ hingga Gelapnya Indonesia, Said Didu: Betapa Rusaknya Bangsa Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X