Fenomena "Kabur Dulu Aja" ini juga disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap kondisi politik Indonesia.
"Banyak anak muda yang merasa bahwa mereka hanya dimanfaatkan untuk suara pemilu tetapi setelah itu diabaikan," kata Ikrar Nusa Bhakti.
Pimpinan negara yang lebih mengutamakan kepentingan keluarga dan golongan sendiri, menurut Ikrar Nusa Bhakti telah mengabaikan aspirasi rakyat.
Padahal pada saat kampanye banyak janji yang ditujukan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih baik dengan anak muda sebagai kunci kemajuan.
Namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan.
Anak-anak muda merasa peluang di dalam negeri semakin sempit sementara peluang di luar negeri lebih terbuka lebar.
Tak jarang mereka memilih untuk "Kabur Dulu Aja" sementara atau bahkan selamanya karena mereka merasa hidup lebih baik di luar negeri daripada di tanah air sendiri.
Ikrar Nusa Bhakti menyimpulkan bahwa solusi untuk mengatasi fenomena ini adalah dengan memperbaiki sistem politik dan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Tajam! Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Lebih Buruk dari Soeharto dalam Pengelolaan Kekuasaan dan Ekonomi
Anak muda perlu diberikan kesempatan yang setara untuk berkembang dan negara harus hadir untuk memenuhi kebutuhan rakyat bukan hanya segelintir elit.
"Jika ini tidak segera terwujud Indonesia mungkin akan kehilangan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda yang bisa saja memilih untuk "Kabur Dulu Aja" selamanya," tutupnya.***
Artikel Terkait
Jangan Baper, Rudi S Kamri ke Prabowo: Harusnya Bangga Jadi Presiden Seutuhnya!
Di HUT Partai Gerindra Prabowo Cari Dedi Mulyadi, Gubernur Baru Menang Tapi Utangnya Menggunung!
Sidak ke SMPN 1 Kutawaluya Karawang, Dedi Mulyadi Soroti Kondisi Sekolah & Janjikan Solusi
#KaburAjaDulu, Adi Prayitno Ungkapkan Ekspresi Kesulitan Mencapai Hidup Layak
Ojol Tuntut THR di Kemnaker, Wamenaker Immanuel Ebenezer Janji Segera Terwujudkan
Bank Emas Pertama di Indonesia Siap Diresmikan Prabowo, Ini Rencana Besarnya