Ancaman Prabowo Bukan Raja Kecil, Rocky Gerung: Tapi Raja Jawa!

Selain itu Rocky Gerung menilai pemerintah pusat mulai menyadari dampak dari kebijakan ini.

Hal ini terlihat dari langkah DPR yang meminta peninjauan ulang atas pemangkasan anggaran tersebut.

Rocky Gerung menyebut bahwa ada sosok yang lebih berbahaya bagi Prabowo dibanding "raja-raja kecil".

Sosok ini disebut sebagai "Raja Jawa" merujuk pada mantan Presiden Jokowi yang dinilai masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Sindir Fufufafa? Alifurrahman: Sempat Tersorot Wajah Gibran Senyum Kecut

Rocky Gerung menilai bahwa Jokowi masih memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan strategis termasuk dalam kebijakan fiskal dan alokasi anggaran.

"Kalau Prabowo bilang ada yang ingin memisahkan dirinya dari Jokowi, ya memang harus dipisahkan. Kalau tidak maka Prabowo hanya melanjutkan agenda pemerintahan sebelumnya," katanya.

Menurut Rocky Gerung, Prabowo sebenarnya sadar bahwa dampak kebijakan ekonomi saat ini adalah warisan dari pemerintahan sebelumnya.

Namun ia masih enggan secara terbuka menyalahkan Jokowi.

Baca Juga: Gurita Korupsi di ANTAM, Kerugian Besar dan Ancaman Kehancuran

"Kalau APBN sekarang defisit itu karena anggaran sebelumnya memang sudah membengkak untuk memamerkan keberhasilan pembangunan era Jokowi," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung juga menyinggung potensi instabilitas politik akibat pemangkasan anggaran ini.

Ia memperkirakan bahwa jika keresahan di daerah terus meningkat maka bisa muncul dinamika politik baru yang bisa mempercepat perubahan di tingkat pusat.

Rocky Gerung menjelaskan "Kalau Prabowo tidak segera mendefinisikan masalah dengan jelas maka dia akan terus berhadapan dengan ketidakstabilan politik."

"Pemotongan anggaran ini bisa mempercepat ketegangan antara pusat dan daerah dan bahkan bisa berujung pada perubahan politik yang lebih besar," tutup Rocky Gerung.***