Bisnisbandung.com - Sebuah pernyataan mengejutkan datang dari Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut mengungkap bahwa dari total Rp500 triliun dana bantuan sosial (bansos) yang dialokasikan dalam lima tahun terakhir di era Presiden Jokowi hanya separuhnya yang tersalurkan secara efektif.
Pengamat politik Rocky Gerung pun angkat bicara terkait pengakuan Luhut ini.
Luhut menyebutkan bahwa ada banyak data penerima yang tidak valid termasuk data ganda dan penerima yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Meski demikian ia tidak secara eksplisit mengaitkan dengan dugaan penyalahgunaan untuk kepentingan politik meskipun selama ini bansos sering dikaitkan dengan strategi elektoral.
Menurut Rocky Gerung jika benar ada Rp250 triliun yang tidak tersalurkan secara efektif maka pemerintah harus segera melakukan audit menyeluruh.
Dikutip dari youtubenya Rocky Gerung menjelaskan "Ini bukan sekadar salah data tapi bisa jadi ada potensi korupsi besar-besaran."
"Kenapa baru sekarang disampaikan? Kenapa tidak dari awal diaudit dan diperbaiki?" ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Rekrutan Baru Inter Milan Ini Dinilai Sebagai Gelandang dengan Masa Depan Cerah
Rocky Gerung menilai bahwa temuan ini bukan sekadar masalah teknis melainkan menyangkut hak rakyat miskin yang seharusnya menerima bansos.
Ia juga menekankan bahwa pertanggungjawaban tidak boleh hanya berhenti pada pemerintahan saat ini tetapi juga harus menyelidiki kebijakan di era Jokowi.
Rocky Gerung menilai bahwa pernyataan Luhut ini seolah menjadi 'kotak pandora' yang bisa membuka lebih banyak skandal lain terkait penggunaan dana negara.
Ia menegaskan bahwa aparat hukum harus segera bertindak sebelum publik semakin kehilangan kepercayaan terhadap institusi pemerintah.
Artikel Terkait
Jokowi Serahkan Tambang ke China, Said Didu: Morowali Kaya Tambang Tapi Warganya Tetap Miskin!
Blak-blakan Adi Prayitno: Nasib IKN Kini Wassalam!
Adu Gengsi Jokowi dan Megawati, Adi Prayitno: Siapa Paling Berpengaruh di Dunia?
Gelombang Protes 'Adili Jokowi' Meluas, Adi Prayitno: Ini Ekspresi Kekecewaan Politik
Kertajati Sepi, BUMD Merugi? Dedi Mulyadi dan Komisi 3 DPRD Buka Suara
Jokowi Tanggapi Grafiti "Adili Jokowi", Itu Cara Mengungkapkan Ekspresi