bisnisbandung.com - Rudi S Kamri menyoroti kondisi IKN yang kini terendam banjir dan lumpur, ia menilai proyek ini terlalu dipaksakan demi ambisi pribadi mantan Presiden Jokowi.
Ia mengkritik perencanaan yang kurang matang, terlihat dari berbagai permasalahan yang muncul, termasuk banjir di Bandara IKN yang mencerminkan kurangnya kesiapan infrastruktur.
Selain masalah banjir, kondisi lingkungan sekitar IKN juga menjadi sorotan. Pembukaan lahan secara masif untuk pembangunan dipandang sebagai bentuk eksploitasi alam yang berdampak buruk.
Baca Juga: Problametika Presiden Prabowo di 100 Hari Pemerintahannya, Feri Amsari: Diksinya Berlebihan
Dalam beberapa minggu terakhir, kawasan Sepaku juga mengalami banjir, menandakan bahwa perencanaan tata ruang di IKN belum optimal.
“Artinya, baru kita sadari bahwa perencanaan IKN itu memang kurang cermat, dan kesimpulannya satu, terlalu dipaksakan hanya gara-gara obsesi seorang Jokowi,” lugas Rudi S Kamri dilansir dari youtube Anak Bangsa TV.
Rudi S Kamri juga mengkritisi pemilihan lokasi IKN di Penajam Paser Utara yang dinilai kurang strategis dibandingkan opsi awal di Kalimantan Tengah.
Menurutnya, posisi IKN yang berhadapan langsung dengan laut meningkatkan risiko keamanan.
Baca Juga: Warga dan Mahasiswa Bergerak Tolak Proyek PIK 2, Hersubeno: Pemerintah Tidak Boleh Diam
Berbeda dengan kota-kota besar lain seperti Kuala Lumpur dan Putrajaya yang lebih terlindungi dari ancaman luar, pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur dianggap kurang ideal dari segi pertahanan.
Selain itu, aspek pendanaan proyek IKN menjadi isu utama. Anggaran untuk IKN dalam APBN 2025 mengalami pemotongan signifikan akibat keterbatasan fiskal.
Banyak pihak mempertanyakan urgensi pembangunan IKN dibandingkan dengan program-program lain yang lebih mendesak seperti bantuan sosial dan penanganan pengangguran.
Presiden Prabowo bahkan dikabarkan baru akan pindah ke IKN pada 2028, menimbulkan keraguan atas kelangsungan proyek ini.
Baca Juga: Persaingan Brutal dan Banyak Produk Impor, Julio Ekspor: Gak Bisa Cuma Fokus di Pasar Indonesia
Artikel Terkait
Lihat Beda Jokowi dan Prabowo, Adi Prayitno: Satu Borong Buku Satu Jarang Pergi Ke Luar Negeri
Rektor UNJ Berhentikan Ubedillah Badrun, Rocky Gerung: Ada Tekanan Politik Jokowi?
Irma Suryani: Jokowi "Virus" yang Harus Diakhiri dalam Pemerintahan Prabowo!
Jokowi Cemas Prabowo dan Megawati Bertemu? Hendri Satrio: Ini Bisa Berpengaruh Besar!
Selalu Ada Kambing Hitam atas Banjir di Jakarta, Adi Prayitno: Salah Anies, Ahok atau Jokowi?
Apakah Prabowo Curigai Pertemuan Jokowi dan Budi Arie? Rinny Budoyo: Politik Bakal Memanas