Investor besar, seperti Apple, Tesla, dan Google, menurutnya, semakin ragu untuk menanamkan modal di Indonesia karena ketidakpastian ini.
“Jadi wajar kalau Apple, Tesla, Google, dan sebagainya itu ragu-ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Wajar kalau IKN kemudian sepi, dan sekarang juga sudah banyak, apa namanya, pohon-pohon semakin hijau, gitu ya,” terangnya.
Baca Juga: Kontras Prabowo dan Jokowi, Rocky Gerung: Diplomasi Dunia vs Touring Motor Gede
Menurutnya, tanpa kepastian hukum dan komitmen dari pemerintah untuk melindungi investasi, proyek besar seperti IKN hanya akan menjadi ilusi yang sulit terwujud.
“Karena sekalipun ada undang-undangnya, sudah ada putusannya, sudah ada kebijakan dari pemerintah, dan sebagainya, di kemudian hari tetap tidak ada kepastian,” lanjutnya.
Alifurrahman menggarisbawahi bahwa masalah utama bukan pada kemampuan pemerintah untuk membatalkan sertifikat, tetapi pada cara pemerintah menangani isu ini.***
Baca Juga: Demo Tambang Ilegal di Subang, Dedi Mulyadi dan Rey: Tegaskan Komitmen untuk Warga Lokal
Artikel Terkait
Akal-Akalan di Balik Pagar Laut Banten, Rocky Gerung Curiga Ada Kongkalikong di Balik Sertifikat HGB
Pagar Laut Gaib Tangerang, Adi Prayitno: Ketika Negara Seolah Tunduk pada Cukong
Reaksi Jokowi Ketika Dituding Terlibat HGB Pagar Laut Tanggerang, Hersubeno Arief: Netizen Skeptisme
Kecewa dengan Respons Jokowi Soal Pagar Laut Tanggerang, Alifurrahman: Kurang Percaya Diri
‘Seharusnya yang Mencabut yang Memasang’ Rudi S Kamri Kritik Pembongkaran Pagar Laut oleh Negara
Pagar Laut Tanggerang Sejak 2022, Eks Menteri Kelautan: ‘Kotak Pandora’ Akhirnya Terbuka