Selain itu, Ferry juga mengusulkan agar program ini diterapkan secara bertahap. Misalnya, memulai dengan hanya tiga hari dalam seminggu sebelum meningkat ke lima hari.
Alternatif lain adalah memprioritaskan daerah-daerah terluar atau yang memiliki masalah gizi serius, baru kemudian menjangkau wilayah perkotaan.
Ia juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan model pelaksanaan yang lebih terdesentralisasi, seperti memberdayakan kantin sekolah yang sudah ada atau mendirikan dapur umum di daerah yang belum memiliki fasilitas memadai.
Model ini dinilai lebih efisien dan berdampak langsung pada masyarakat sekitar, kata Ferry Irwandi.
Baca Juga: Sensasi atau Substansi? Rocky Gerung Analisis Touring Jokowi dan Aksi Titiek Soeharto
Tetapi, ia menolak opsi dari Ahok, memberikan uang tunai langsung kepada keluarga sebagai alternatif, karena khawatir penggunaan dana tersebut tidak sesuai dengan tujuan awal program.
“Kalau saran Pak Ahok yang ngasih uang langsung ke keluarga, lu setuju enggak, Bang? Logiknya dapat. Tapi, ketika berkaca pada realitasnya, gua enggak setuju,” tegasnya.
Menurutnya, kebiasaan masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung pengelolaan keuangan yang bijak menjadi kendala utama dalam pendekatan ini.***
Baca Juga: Hendri Satrio Sebut Pagar Laut PIK 2 Bisa Picu Konflik, Desak Pemerintah Bertindak Cepat
Artikel Terkait
Prabowo Utamakan Makan Siang Gratis, Rocky Gerung: IKN Adalah Proyek Jokowi yang Makan Korban Anggaran
Katanya Sudah Siapkan Anggaran Makan Gratis, Alifurrahman: Kok Sekarang Malah Mengincar Zakat
Lucu! ungkap Alifurrahman: Deddy Corbuzier Samakan Makan Siang Gratis dengan Nasi Kotak Artis
Rakyat Diminta Iuran untuk Program Makan Bergizi, Adi Prayitno: Ini Salah Sasaran!
Presiden Prabowo Berupaya Agar Program Makan Bergizi Gratis Berjalan Merata di Indonesia : 'Mohon Maaf yang Saat Ini Belum Terima'
Keluhan Jujur Anak SD Soal Makan Gratis, Adi Prayitno Ingatkan Pentingnya Evaluasi Bukan Emosi