Bisnisbandung.com - Adi Prayitno pengamat politik yang kerap memberikan pandangan tajam membahas perbedaan mencolok antara Jokowi dan Prabowo Subianto.
Meskipun sering dianggap memiliki kesamaan visi keduanya menurut Adi Prayitno memiliki perbedaan mendasar dalam gaya kepemimpinan, program, hingga pendekatan politik.
Dalam youtubenya Adi Prayitno mengawali dengan mengakui adanya argumen bahwa Jokowi dan Prabowo terlihat sejalan terutama dalam hal keberlanjutan kebijakan.
Baca Juga: Di Balik Kontroversi Pagar Laut Ilegal Tanggerang, Alifurrahman Soroti Adanya Unjuk Kekuatan
"Prabowo sering mengusung isu keberlanjutan seperti pembangunan IKN, infrastruktur, dan hilirisasi sumber daya alam yang sejatinya merupakan kelanjutan dari kebijakan Jokowi," ujar Adi Prayitno.
Selain itu hubungan politik antara keduanya juga dianggap saling menguntungkan.
Jokowi diduga mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 dengan imbalan posisi strategis untuk putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo.
Namun perbedaan fundamental mulai terlihat saat Adi Prayitno menjelaskan konsep "triple minority" yang melekat pada Jokowi saat pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2014.
Baca Juga: Rinny Budoyo Soroti Keterlibatan Jokowi di Pagar Laut Ilegal Tanggerang
"Jokowi bukan ketua umum partai dianggap pendatang baru di politik nasional dan dukungan parlemen saat itu juga tidak signifikan," jelas Adi Prayitno.
Sebaliknya Prabowo disebut sebagai "triple majority". Sebagai ketua umum Partai Gerindra, Prabowo memiliki kendali penuh atas partainya jaringan politik yang luas, dan dukungan parlemen yang solid.
"Bahkan hampir tidak ada partai yang memilih menjadi oposisi di era Prabowo," tambahAdi Prayitno.
Jokowi dikenal dengan fokusnya pada pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan yang bertujuan untuk pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Di sisi lain Prabowo lebih menonjolkan program-program populis yang bersentuhan langsung dengan rakyat seperti makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, penghapusan utang UMKM, hingga penurunan biaya haji.
Baca Juga: Ade Armando: Sejak Kapan Prabowo Kejar-Kejaran dengan Jokowi?
Artikel Terkait
Ahmad Khozinudin Bongkar Aktor di Balik Sertifikat Laut, Aguan Terseret?
Heboh! Jokowi ke Kertanegara, Said Didu: Ada Tekanan Oligarki untuk Selamatkan Pagar Laut dan PIK 2
100 Hari Prabowo di Kursi Presiden, Analisis Kritis Feri Amsari
Prabowo vs Jokowi, Perbandingan Gaya Kepemimpinan Menurut Ikrar Nusa Bhakti
Fantastis! Kekayaan Menpar Widiyanti Sentuh Rp 5,4 Triliun, Begini Penjelasannya
Nol Utang! Mayor Teddy Ungkap Laporan Kekayaan Fantastis ke KPK