Megawati mengundang Presiden Prabowo Subianto ke rumahnya untuk makan nasi goreng sebuah tradisi politik Megawati sejak lama.
“Di balik suasana kekeluargaan itu ada pesan dan lobi politik yang dimainkan. Prabowo pun tampaknya menyambut baik undangan ini. Dia mungkin ingin keluar dari bayang-bayang Jokowi dan mencoba membangun aliansi baru dengan PDIP,” ujar Denny Siregar.
Langkah ini dinilai strategis mengingat Prabowo juga gerah dengan stigma sebagai "boneka Jokowi".
Sementara itu Jokowi justru terlihat panik dengan manuver ini hingga dikabarkan mendekati Sultan Hamengkubuwono untuk mempertemukan dirinya dengan Megawati.
Baca Juga: Geram Kebakaran di LA Dianggap Azab, Dokter Tifa Jelaskan Penyebab Sebenarnya
Denny Siregar menutup analisanya dengan mengutip pesan Sultan Hamengkubuwono kepada Jokowi yang disebutnya sangat menyentuh.
“Sultan berkata, ‘Jangan sakiti Megawati. Anda boleh lakukan apa saja tetapi jangan pernah sakiti Megawati. Dia putri proklamator dan tanpa ayahnya Indonesia ini tidak akan pernah ada.’”
Denny Siregar mengingatkan bahwa konflik antara Jokowi dan Megawati tidak hanya berdampak pada PDIP tetapi juga stabilitas politik nasional.
Baca Juga: Connie Tegaskan Tidak Simpan Bukti dari Hasto: Ini Hanya Dokumen yang Bisa Menjadi Bom Waktu
Ia berharap kedua tokoh ini dapat menyelesaikan konflik secara bijak demi kepentingan bangsa.
“Politik memang keras tapi akal sehat harus tetap jalan,” tutup Denny Siregar.***
Artikel Terkait
Nasi Goreng Megawati, Ikrar Nusa Bhakti: Simbol Hangatnya Hubungan dengan Prabowo
Arogansi Terhadap Alam, Rocky Gerung Bicara Tentang Food Estate Prabowo-Gibran
Babak Baru Kasus Hasto, Ikrar Nusa Bhakti: KPK vs PDI-P Siapa yang Akan Menang?
Ganjar Pranowo: Industri Sawit Harus Jadi Simbol Kemakmuran, Bukan Kerusakan Hutan!
Miris! Nunggak SPP Anak SD Dihukum Belajar di Lantai, Adi Prayitno: Mana Janji Politik?
Panda Nababan: Saya Sedih Jokowi Tak Paham Partai, Bobby Malah Cengengesan