Bisnisbandung.com - Hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan.
Dalam beberapa hari terakhir isu pertemuan keduanya ramai diberitakan mengundang spekulasi publik tentang tujuan dan dampaknya bagi dinamika politik Indonesia.
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut pertemuan ini sebagai bentuk "Diplomasi Nasi Goreng."
Baca Juga: Menarik! Bahasa Sunda dan Jawa Bercampur di Kota Banjar, Bagaimana Jadinya?
Sebutan ini merujuk pada kebiasaan Megawati memasak nasi goreng menu favorit Prabowo dalam beberapa pertemuan politik sebelumnya.
Namun lebih dari sekadar hidangan istilah ini menyimbolkan hubungan unik keduanya yang tetap harmonis meski sempat berseberangan secara politik.
Megawati dan Prabowo memiliki sejarah panjang. Pada 2009 mereka pernah berkoalisi sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Meski kalah dalam Pilpres hubungan pribadi keduanya tetap terjaga.
Bahkan Megawati kerap menyampaikan apresiasi kepada Prabowo atas jasanya dalam mengembalikan nama baik Presiden Soekarno terkait peristiwa 1965.
Baca Juga: Refly Harun: Jangan Kaget Ya Wapres Nantinya Puan Maharani, Bukan Lagi Gibran
Setelah Prabowo menjadi presiden isu pertemuan keduanya semakin hangat.
Media beberapa kali menyoroti kabar bahwa pertemuan ini bukan sekadar ajang nostalgia melainkan pembahasan isu strategis untuk bangsa.
Menurut Ikrar Nusa Bhakti dalam youtubenya diplomasi nasi goreng ini mencerminkan bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo bukan untuk bagi-bagi kekuasaan atau membentuk koalisi baru.
"Ini lebih kepada membahas kepentingan bangsa dan negara bukan sekadar politik praktis," ujarnya.
Baca Juga: Eep Saefulloh Soroti Nasib dari Partai Kecil, Dampak Putusan MK Hapus Presidential Threshold
Artikel Terkait
Gawat! Rocky Gerung Ungkap Anggaran Makan Siang Gratis Hanya Bertahan Sampai Juni 2025
Pelajaran untuk Jokowi, Feri Amsari: Konstitusi Tetap Memberi Ruang Meski Sering Dilukai
Adi Prayitno: Akankah Ormas Baru Anies Menjadi Mesin Politik yang Kuat di 2029?
Banyak Kandidat, Apakah Pilpres 2029 Akan Lebih Sehat? Analisis Eep Saefulloh Fatah
Koalisi atau Kompetisi? Budi Adiputro Menelusuri Jalan Bersama Jokowi dan Prabowo
Gibran Terancam Dibuang? Refly Harun Prediksi Megawati dan Prabowo Bersatu!