bisnisbandung.com - Hubungan politik antara Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diprediksi hanya akan berlangsung harmonis selama dua tahun.
Menurut pengamat politik Selamat Ginting, dinamika politik di Indonesia sering kali membuat hubungan kekuasaan mengalami pergeseran seiring dengan persiapan menuju pemilu legislatif dan presiden berikutnya.
Ia menjelaskan bahwa pola pemerintahan di Indonesia menunjukkan tren di mana masa-masa awal pemerintahan sering diwarnai dengan "bulan madu politik," di mana kerja sama antara presiden dan wakil presiden terlihat solid.
Baca Juga: Hendri Satrio: PDIP Harus Kembali ke Jalur Hukum, Bukan Politik
“Nah, jadi menurut saya bulan madu itu masih akan berlangsung, Bung, paling tidak itu di dalam pemerintahan Indonesia rata-rata sekitar 2 setengah tahun saja,” ujar Selamat Ginting dilansir dari youtube Forum Keadilan TV.
“Dua setengah tahun berikutnya adalah persiapan untuk maju di dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden,” terusnya.
Namun, menjelang paruh kedua masa jabatan, persaingan politik mulai mencuat seiring dengan kebutuhan partai politik untuk memperkuat posisi menjelang pemilu.
Kemungkinan Gibran akan memanfaatkan posisinya untuk memperkuat citra politik dan elektoral, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk partai-partai pendukungnya.
Baca Juga: Ikrar Nusa Bhakti Ungkap Pemecatan Effendi Simbolon dari PDI-P
Strategi ini kerap dilakukan oleh tokoh-tokoh politik di Indonesia guna meningkatkan popularitas partai mereka menjelang pemilu legislatif.
Namun, hubungan harmonis ini juga berpotensi mengalami ujian, terutama jika kepentingan politik mulai bertabrakan.
Meski demikian, jika Gibran memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam politik, ia diperkirakan akan melakukannya dengan tetap meminta izin kepada Presiden Prabowo.
Hal ini dianggap sebagai langkah politik yang bijaksana dan sejalan dengan norma politik Indonesia.
Baca Juga: Demi Masa Depan Pemerintahan Prabowo, Amien Rais Tegaskan Jokowi dan Keluarga Jangan Dibiarkan
Artikel Terkait
Gibran: Presiden Prabowo Beri Atensi Khusus untuk Kelancaran Nataru
Tidak Mudah Menjadi Gibran, Adi Prayitno: Perjalanan Politik Penuh Kontroversi
PDIP Memantapkan Diri Sebagai Oposisi, Pengamat Politik UGM: Terhadap Prabowo-Gibran atau Jokowi?
MK Batalkan Ambang Batas, Adi Prayitno: Gibran dan Anies Bisa Maju Tanpa Partai Besar
Akrobat Politik Gibran Berisiko, Eep Saefulloh Sebut Itu Bisa Menjadi Jebakan
OCCRP Singgung Gibran Diklarifikasinya Soal Jokowi, Henri Subiakto: Buzzer akan Kehabisan Energi