"Target kita adalah produksi 100 juta ton kelapa sawit per tahun. Ini akan mendukung kebutuhan pangan domestik, minyak goreng, dan ekspor," ujar Luhut.
Ia juga menyebutkan upaya untuk mengurangi impor komoditas seperti bawang putih dan kakao dengan mengembangkan teknologi genomik.
Dengan langkah-langkah strategis ini Luhut optimistis Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2040 dan negara maju pada 2050.
Luhut menegaskan pentingnya teknologi dan inovasi, seperti genomik, untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan hortikultura.
Baca Juga: Roy Suryo Soroti Data Milik Hasto yang Disimpan di Rusia: Benarkah Ada Informasi Berbahaya?
“Kita tidak perlu terus bergantung pada impor. Dengan riset dan teknologi Indonesia bisa menjadi pemain utama di sektor ini,” jelasnya.
Luhut berharap langkah ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kemandirian dan inovasi di sektor agribisnis.
"Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Kita bisa menjadi pionir di berbagai bidang," tegas Luhut.***
Artikel Terkait
Fabrizio Romano: Misi Patrick Kluivert Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir Bongkar Alasan Pemecatan Shin Tae-yong, Ini Bukan Keputusan Mendadak!
Bukan Sembarangan! Erick Thohir Ungkap Rahasia Dibalik Penunjukan Patrick Kluivert
Desakan KPK Periksa Jokowi dan Keluarga, Ikrar Nusa Bhakti: Akademisi dan LSM Soroti Dugaan Korupsi Besar
Bermasalah di Era Prabowo, Rocky Gerung Bongkar Masalah APBN Warisan Jokowi
Ikrar Nusa Bhakti: Kehadiran Prabowo di Ultah PDIP Bisa Jadi Game Changer