Selain itu, ketimpangan juga membuat individu lebih fokus pada kebutuhan jangka pendek, sehingga mengesampingkan rencana jangka panjang.
Hal ini sering kali tercermin dalam perilaku seperti perjudian, meminjam dengan bunga tinggi, atau menunda perawatan kesehatan.
Menurut Anies, pembelajaran dari buku ini sangat relevan bagi Indonesia, mengingat ketimpangan di negara ini masih tinggi.
Ketimpangan tidak hanya terjadi antarwilayah, tetapi juga dalam akses pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya lainnya.
“Ketimpangan dapat memengaruhi kita semua, bahkan mereka yang sudah berada di bagian atas tangga sosial ekonomi,” ungkap Anies Baswedan.***
Baca Juga: Omong Kosong! Zulfan Lindan: Connie Terlalu Berlebihan Data Skandal Korupsi Elite Dibawa ke Rusia!
Artikel Terkait
Strategi Indonesia Hadapi Serangan Ekonomi China, Rhenald Kasali Angkat Bicara
Blak-Blakan! Ichsanuddin Noorsy Sebut Prabowo Tak Paham Ekonomi Kerakyatan
Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau, Strategi Hendri Saparini untuk Pemimpin Baru
Prof Ikrar Nusa Bhakti Beberkan Dampak Kenaikan PPN 12 Persen, Ekonomi Rakyat Terancam
Drama di Balik Perjalanan Timnas Indonesia: 24 Jam di Kelas Ekonomi, Kisah Shin Tae-yong yang Mengejutkan
Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Prabowo: Bukan Sekadar Gizi Tapi Gerakkan Ekonomi Lokal!