Laksamana Sukardi juga menyoroti bagaimana hak prerogatif yang diberikan kepada seorang pemimpin partai seperti Megawati bisa berisiko menciptakan ketidakadilan dalam organisasi.
Laksamana Sukardi menilai "Keputusan untuk memecat Jokowi dan beberapa kader PDIP lainnya menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam partai."
Menurutnya seharusnya keputusan politik yang diambil harus mempertimbangkan kepentingan bersama dan bukan hanya kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Laksamana Sukardi melihat bahwa potensi Jokowi untuk terus berperan di kancah politik Indonesia sangat besar.
"Sebagai presiden dua periode Jokowi tidak hanya memiliki pengaruh besar di dalam negeri tetapi juga memiliki jaringan yang luas dengan partai-partai politik lainnya," ucapnya.
Oleh karena itu wajar jika partai-partai seperti Golkar, Gerindra, dan lainnya mulai melirik Jokowi sebagai calon yang dapat memberikan kemenangan di Pilpres mendatang.
Laksamana Sukardi menyampaikan bahwa ketegangan yang terjadi antara Megawati dan Jokowi adalah hasil dari perbedaan pandangan yang mendalam tentang bagaimana sebuah partai harus dikelola.
Baca Juga: Soroti Putusan MK, Zainal Arifin: Presiden Harus ‘Dipincangkan’ agar Tidak Cawe-Cawe Pilpres
Keputusan untuk memecat Jokowi menunjukkan bahwa Megawati lebih mengedepankan hak prerogatifnya meskipun itu berarti mengabaikan prestasi dan kontribusi besar yang telah diberikan oleh Jokowi selama ini.
Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar, Laksamana Sukardi menilai bahwa Jokowi seharusnya diberi tempat yang layak dalam partai dan politik Indonesia secara umum.***
Artikel Terkait
Koalisi Anies-Ahok di 2029, Ikrar Nusa Bhakti: Mimpi atau Kenyataan?
Jokowi Diolok Dunia, Rocky Gerung: Prabowo Diramal Jadi Tokoh Berpengaruh 2025
Erick Thohir Bantah Tekanan Mafia Bola di Balik Isu Pemecatan Shin Tae-yong
Shin Tae-yong Mundur, Ini Deretan Prestasi Skuad Garuda yang Tak Terlupakan
Gaji Fantastis Shin Tae-yong, Berapa Sebenarnya Pendapatan Pelatih Timnas Indonesia?
Menkes Budi Gunadi Sadikin Pastikan Virus HMPV Belum Masuk Indonesia