Said Didu Bongkar Tekanan Dinasti Jokowi di Balik Ide Nego Koruptor Presiden Prabowo

photo author
- Selasa, 31 Desember 2024 | 19:30 WIB
Pengamat politik Said Didu (dok youtube Manusia Merdeka )
Pengamat politik Said Didu (dok youtube Manusia Merdeka )


Bisnisbandung.com - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang kemungkinan pengurangan hukuman bagi koruptor yang mengembalikan uang negara telah memicu polemik luas.

Pengamat politik Said Didu turut angkat bicara menyebut bahwa perubahan sikap Prabowo terhadap isu korupsi ini bisa jadi dipengaruhi oleh tekanan dari berbagai pihak termasuk dinasti Jokowi dan oligarki.

Dalam YouTube Manusia Merdeka, Said Didu menggambarkan perubahan sikap Prabowo sebagai “petir di siang bolong”.

Baca Juga: Meneladani Sikap Hidup Minimalis Ala Jepang Yang Mendamaikan Hati

Menurut Said Didu pidato Prabowo di Mesir yang membuka ruang negosiasi dengan koruptor sangat mengejutkan mengingat selama ini Prabowo dikenal lantang menyuarakan pemberantasan korupsi.

"Pak Prabowo selalu bicara tentang antikorupsi dalam setiap kampanyenya. Tapi tiba-tiba dari Mesir muncul pernyataan yang membuka ruang negosiasi. Ini sangat mengagetkan," ujar Said Didu.

Said Didu mencurigai adanya tekanan besar yang memengaruhi perubahan sikap ini.

Said Didu mengungkap beberapa kasus yang diduga melibatkan Jokowi seperti penyelundupan timah mentah 5,3 juta ton, kasus Blok Masela di Maluku Utara, dan dugaan gratifikasi berupa saham kepada anak-anak Jokowi.

Menurutnya kasus-kasus ini menjadi salah satu alasan mengapa sikap Prabowo terhadap korupsi terlihat lebih lunak.

Baca Juga: Negara Paling Toleran Di Dunia, Kalian Pernah Kesini Kah?

Oligarki disebut sebagai pihak yang juga memiliki kepentingan besar dalam kebijakan ini.

Said Didu menyinggung soal lahan sawit ilegal seluas 3,3 juta hektare dan pelanggaran dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Menurutnya para oligarki yang terkait dengan kasus ini mungkin ingin memanfaatkan kebijakan pengembalian uang negara sebagai jalan keluar.

Selain itu Said Didu juga menyoroti kasus-kasus yang belum tuntas seperti dugaan korupsi dalam proyek BTS, impor garam, minyak goreng, dan pelanggaran izin HPH.

Baca Juga: Transfermarkt Rilis Daftar 11 Pemain Sepak Bola Termahal di 2024, Real Madrid Dominasi Lini Tengah dan Inter Milan Dominasi Lini Pertahanan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X