Jokowi Jadi Momok Bagi PDIP, Nyarwi Ahmad: Beliau Dianggap Punya Power Malampaui Partai

photo author
- Kamis, 26 Desember 2024 | 19:00 WIB
Nyarwi Ahmad, Pengamat Politik UGM (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)
Nyarwi Ahmad, Pengamat Politik UGM (Tangkap layar youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia)

bisnisbandung.com - Mantan Presiden Jokowi dinilai menjadi momok bagi PDIP, meskipun masa jabatannya sebagai kepala negara telah usai dan ia telah diberhentikan secara tidak hormat dari partai.

 Dosen komunikasi politik UGM, Nyarwi Ahmad, menyebut bahwa kekuatan politik Jokowi tidak lagi terkait langsung dengan partai, tetapi berasal dari basis elektoral yang luas, menjadikannya entitas politik yang unik dan berpengaruh.

Menurut Nyarwi, kekuatan Jokowi terlihat jelas selama ia menjabat, terutama dalam berbagai momen politik seperti Pilpres dan Pilkada.

Baca Juga: Ketua DPP PDIP Ronny Talapessy Sebut Penetapan Hasto Tersangka KPK Sebagai Bentuk Teror Politik

“Kenapa Jokowi jadi momok, dulu ketika berkuasa memang Pak Jokowi punya power dan itu terbukti waktu Pilpres. Dukungan endorsement kan nyata dan buktinya bisa kita lihat terpilih Prabowo-Gibran,” bebernya dilansir dari youtube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia.

Endorsement Jokowi telah berhasil membawa sejumlah kandidat ke posisi penting, termasuk terpilihnya Prabowo-Gibran di Pilpres serta pada Pilkada berhasil memenangkan  Luthfi- Taj Yasin di Pilgub Jawa Tengah.

 Bahkan, keterlibatan keluarganya, seperti menantunya, Bobby Naustion yang juga terpilih pada Pilgub Sumut, semakin menegaskan pengaruhnya di luar kerangka formal partai.

“Jokowi ini kan dianggap punya power yang melampaui partai,” lugas Nyarwi Ahmad.

Baca Juga: Profil Hasto Kristiyanto Dari Sekretaris Jenderal PDI-P hingga Tersangka Kasus Harun Masiku

Nyarwi menilai bahwa Jokowi telah tumbuh menjadi simbol atau "brand" politik yang kuat, di mana pengaruhnya tidak hanya dirasakan oleh pemilih, tetapi juga oleh elit politik dan stakeholder lainnya.

“Jadi, Jokowi tampil sebagai brand, sebagai merek, sebagai apa istilahnya, entitas politik baru yang kemudian ada kepercayaan dari beberapa, tidak hanya pemilih, mungkin dari pemerintah, dari stakeholder, dan dari elit juga di sana,” jelasnya.

Inilah yang menurutnya membuat Jokowi menjadi fenomena unik dalam politik Indonesiatokoh yang berhasil membangun kekuatan politik di luar jalur tradisional partai, khususnya PDIP yang dahulu membesarkannya.

Baca Juga: Terus Upgrade, Taud SaQu Sumenep Mendapatkan Kunjungan Syaikh Muhammad Bakr Asal Madinah

Bagi PDIP, kondisi ini menjadi dilema. Jokowi, yang dulunya merupakan kader yang didukung penuh oleh partai, kini berkembang menjadi tokoh independen dengan kekuatan politik yang sulit dikendalikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X