Benarkah KPK Pernah Periksa LHKPN Jokowi? Ini Kata Ikrar Nusa Bhakti

photo author
- Senin, 16 Desember 2024 | 17:00 WIB
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti (dok youtube Ikrar Nusa Bhakti)


Bisnisbandung.com - Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti memunculkan pertanyaan menarik terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Jokowi.

Selain itu Ikrar Nusa Bhakti juga menilai Abraham Samad yang pada saat itu menjabat Ketua KPK.

Ikrar Nusa Bhakti menyoroti pentingnya transparansi dan kejujuran dalam pelaporan LHKPN baik untuk calon maupun pejabat negara aktif.

Baca Juga: Megawati Pemimpin yang Karimastik, Sobary: PDIP Tidak Gegabah Memecat Jokowi

Ikrar Nusa Bhakti mengatakan pada saat itu Abraham Samad sebelum Pilpres 2014 seluruh calon presiden dan wakil presiden diwajibkan menyerahkan LHKPN.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua KPK saat itu Abraham Samad memimpin wawancara langsung dengan Jokowi dan Prabowo Subianto terkait kekayaan mereka.

Salah satu temuan menarik adalah kepemilikan Jokowi atas mobil Mercedes klasik.

"Mobil itu dibeli baru pada 2007 jauh sebelum Jokowi menjabat sebagai Presiden," kata Ikrar Nusa Bhakti dalam youtubenya.

Fakta ini menurutnya menunjukkan bahwa Jokowi bukanlah sosok sederhana seperti yang sering diasosiasikan melainkan sudah memiliki kemampuan finansial cukup baik sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Baca Juga: Gus Miftah Sudah Mundur Namun Masih Terus Dibahas, KH Sumarno Syafei: Kenapa Urusan yang Sepele Terus Digulirkan?

Ikrar Nusa Bhakti juga menyoroti fenomena "flexing" atau pamer gaya hidup mewah oleh pejabat atau keluarga mereka yang dapat menjadi indikasi adanya gratifikasi.

Ia membandingkan pendekatan KPK dengan lembaga antikorupsi di Malaysia yang menggunakan metode pembuktian terbalik untuk mengungkap kekayaan tak wajar.

"Kalau gaya hidup tidak sesuai dengan pendapatan resmi bisa jadi ada indikasi korupsi," ujar Ikrar Nusa Bhakti.

Ikrar Nusa Bhakti juga menyinggung laporan LHKPN yang sering kali tidak serius.

Baca Juga: Rocky Gerung: Gus Miftah Sebaiknya Tidak Terima Misalnya Prabowo Meminta Kembali

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X